Senin, 8 September 2025

Dekati Korban Lewat Medsos hingga Curi Ratusan Juta, Waspada Penipuan Pig Butchering

Apa itu pig butchering? Waspadai modus penipuan pig butchering yang bisa merugikan korban hingga ratuan juta.

Penulis: Dinia Adrianjara
Apa itu pig butchering scam 

Jika dikorelasikan pada modus ini, pig butchering mengacu pada bagaimana para penipu memberi 'makan' korban dengan janji-janji palsu, baik itu dari segi asmara hingga uang, sebelum mengambil semua uang atau kekayaan korban.

"Pelaku penipuan pig butchering biasanya mengirim pesan melalui Whatsapp, teks, atau aplikasi media sosial lain seperti Tinder atau Instagram," kata COO Solidus Labs, Chen Arad.

Untuk meyakinkan para korban, pelaku penipuan ini biasanya memasang foto profil yang menarik dan meyakinkan, biasanya menggunakan foto orang lain, agar seolah terlihat sukses dalam berbisnis.

Alih-alih meminta sejumlah besar uang di awal aksinya, penipu modus ini melakukannya perlahan-lahan untuk meyakinkan korban memindahkan aset kripto ke situs web penipuan yang dikendalikan oleh pelaku.

Setelah korban mulai percaya dengan pelaku, maka penipu akan semakin menekan korban untuk memberikan lebih banyak uang dan aset ke dalam platform investasi palsu.

Bukan hanya itu, pelaku penipuan ini bahkan tak segan memberikan sejumlah kecil uang yang diklaim sebagai bonus atau cashback, untuk meyakinkan korban menginvestasikan lebih banyak uang.

Baca Juga: 3 Hal yang Harus Dilakukan jika Jadi Korban Penipuan Kode OTP seperti Luna Maya

Namun ketika korban meminta untuk menarik dana investasi, pelaku akan meminta sejumlah biasa sebelum uang bisa dikeluarkan, hingga menghilang begitu saja dengan uang hasil penipuan.

Bagaimana Cara Menghindari Penipuan Pig Butchering?

Perlu Kawan Puan ketahui, modus penipuan ini semakin marak terjadi belakangan ini. 

Menurut data FBI, pada tahun 2021 saja total USD 429 juta atau setara Rp6,5 triliun, hilang karena penipuan ini. 

Namun Kawan Puan jangan khawatir, sebab ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk melindungi diri dari penipuan ini. 

CEO Phishfirewall, Joshua Crumbaugh, menyarankan untuk tidak menerima saran investasi dari orang asing yang ditemui di media sosial. 

"Jika uang hingga aset investasi ditawarkan melalui segala bentuk media sosial atau komunikasi yang tidak kita minta, maka kita harus sangat skeptis," ungkap Crumbaugh. 

Ia juga menyarankan untuk berhati-hati pada iming-iming imbalan investasi besar, terutama ketika pelaku menjanjikan pengembalian dana dalam waktu singkat. 

Halaman
123
Sumber: Parapuan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan