Kamis, 25 September 2025

Prospek Kerja Arsitek di Era Digital, Lebih dari Sekadar Gambar Denah

Di balik terbukanya peluang kerja, arsitek juga dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat. Ini penjelasannya.

Penulis: Yussy Maulia
Prospek Kerja Arsitek di Era Digital, Lebih dari Sekadar Gambar Denah. 

Parapuan.co – Dunia arsitektur terus berkembang dan menunjukkan peran pentingnya dalam pembangunan berbagai aspek kehidupan, mulai dari tata kota, kawasan hunian, hingga ruang publik yang berkelanjutan. 

Kondisi ini mendorong meningkatnya kebutuhan terhadap jasa arsitek di berbagai sektor. Pertumbuhan kota-kota besar, munculnya kawasan industri baru, hingga proyek penataan ruang yang adaptif terhadap perubahan iklim menjadikan peran arsitek semakin krusial. 

Arsitek tidak hanya dibutuhkan untuk membangun gedung atau rumah tinggal, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang nyaman, estetis, dan efisien.

Sejalan dengan itu, tuntutan terhadap kualitas kerja arsitek pun berubah. Tak cukup hanya menguasai aspek teknis bangunan, arsitek masa kini juga diharapkan mampu memahami dinamika sosial, isu lingkungan, dan konteks ekonomi. 

Baca Juga: Mengubah Job Title di CV Bisa Jadi Kunci Sukses Mendapatkan Pekerjaan Baru

Desain yang baik tidak lagi hanya tentang tampilan visual, melainkan juga harus fungsional, berkelanjutan, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat.

Perkembangan teknologi turut mempercepat perubahan dalam praktik arsitektur. Penggunaan perangkat lunak seperti AutoCAD, SketchUp, Revit, dan Building Information Modeling (BIM) menjadi standar baru dalam proses perancangan. Teknologi ini memungkinkan proses desain lebih efisien, presisi tinggi, dan kolaborasi lintas tim yang lebih efektif.

Tidak hanya itu, kehadiran tren kerja jarak jauh membuka peluang bagi arsitek Indonesia untuk terlibat dalam proyek-proyek internasional, bahkan tanpa perlu meninggalkan domisili.

Tantangan dan persaingan

Namun, di balik terbukanya berbagai peluang tersebut, dunia arsitektur juga dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat. Banyak arsitek muda yang berlomba menunjukkan keunggulan mereka melalui portofolio desain yang unik, inovatif, dan relevan. 

Lembaga pendidikan seperti KunkunAcademy pun melihat peluang ini sebagai tantangan penting dalam menyiapkan generasi arsitek muda yang siap menghadapi pasar global dengan keterampilan teknologi dan kreativitas tinggi.

Dosen Prodi Arsitektur FT Universitas Kristen Indonesia (UKI) Ulinata, ST.Ars, M.T, menjelaskan bahwa sarjana arsitektur yang belum memiliki pengalaman (fresh graduate) yang ingin melakukan praktek arsitektur perlu meningkatkan kompetensinya agar lebih terukur dan objektif dengan melanjutkan pendidikan profesi tambahan.

“Untuk meningkatkan mutu karyanya, seorang arsitek perlu meningkatkan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pengembangan keprofesian berkelanjutan sehingga dapat bersaing secara kompetitif dengan arsitek lainnya,” katanya.

Baca Juga: Perempuan Kerja Freelance, Ini Cara Mengelola Keuangan agar Tetap Stabil

Halaman
12
Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan