PPDB 2019: Orang Tua Antre dari Subuh & Bermalam di Depan Sekolah hingga Ganjar Usul Aturan Diubah
Orang tua antre dari subuh dan bermalam di depan sekolah dalam PPDB 2019. Banyaknya protes dari warga membuat Ganjar Pranowo usul aturan diubah.
Penulis:
Miftah Salis
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
"Misskomunikasinya itu di sana (sekolahan) oleh pihak sekolah ada penataan kursi. Kursi itu besok akan dipakai dan diduduki oleh yang antre. Memang sudah ada nomornya.
Nomor itu diduduki sesuai antrean pendaftar besok.Nggak tahunya sudah diduduki mulai sekarang. Karena menimbulkan keresahan, Pak Bupati ngersakne (meminta) untuk sementara diundur dulu. Nanti akan dilaksankan secara online," terangnya dikutip dari Tribun Jateng.
Masih dikutip dari sumber yang sama, Bupati Karangayar Juliyatmono memutuskan untuk mengundur PPDB tingkat SMP pada 1 Juli 2019.
Sementara untuk sistem pendaftaran akan dilakukan secara online.
Baca: Diduga Terlibat Pungli PPDB 2017, Kepala Sekolah SMPN 2 Tulungagung Ditahan
Baca: Surabaya Catat Ribuan Siswa di PPDB yang Asli Berasal dari Keluarga Miskin, SKTM Tak Lagi Berlaku
Hal ini untuk mengantisipasi hal sama terjadi.
"Supaya orang tidak terlalu berjubel, kasihan. Antrian itu kan bagi mereka ingin cepat untuk mendaftar, karena jumlah pendaftar itu ditentukan oleh percepatan urutan mendaftar. Buka urutan prestasi. Sehingga mereka berubel-jubel, khawtir. Sistemnya online. Kalau online kan orang tidak bersentuhan dengan antrean, orang bisa mendaftar dari rumah," ungkapnya.
Lain cerita PPDB SMA Negeri di Surabaya.
Orang tua siswa rela antres sejak subuh demi mendaftar di sejumlah SMA Negeri.
PPDB SMA Negeri di Surabaya baru akan dibuka pada 17 Juni mendatang.
Sementara itu pada Jumat (31/5/2019) lalu, orang tua siswa sudah banyak mengantre saat pengambilan PIN.
PIN ini digunakan untuk mendaftar secara online pada 17-20 Juni 2019.
"Warga banyak yang sudah antre sejak subuh. Saya datang jam 06.00 sudah tidak kebagian antrean," kata seorang wali murid, Novi, dikutip dari Tribun Madura.

Novi kehabisan antrean di SMAN 13 dan SMAN 22 yang berada dalam satu zona.
Sementara itu, persoalan PPDB 2019 juga ditanggapi oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Masyarakat banyak yang melakukan protes terhadap PPDB online 2019 tingkat SMA dan SMK.