Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Hal 240: Wabah Penyakit
Berikut merupakan kunci jawaban buku pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 240 bab 9: Wabah Penyakit
TRIBUNNEWS.COM – Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 240 bab 9.
Salah satu materi yang dibahas pada buku pelajaran buku pelajaran Pendidikan Agama Islam 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 240, karangan Taufik Ahmad, dkk. terbitan Kemdikbud Ristek tahun 2021, yakni al-Kulliyatu al-Khamsah.
Al-Kulliyatu al-Khamsah adalah istilah dalam ilmu ushul fiqh atau teologi Islam yang merujuk pada lima prinsip atau kaidah pokok yang bersifat umum.
Istilah ini biasanya dipelajari untuk memahami fondasi hukum-hukum Islam secara sistematis.
Makna harfiah dari “al-kulliyatu” adalah “yang bersifat umum/menyeluruh,” sedangkan “al-khamsah” berarti “lima.”
Pada latihan soal kali ini, siswa diminta menjawab pertanyaan terkait aktivitas yang ada dalam halaman tersebut.
Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran Pendidikan Agama Islam 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 240 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.
Kunci jawaban ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam 10 SMA Kurikulum Merdeka Halaman 240: Wabah Penyakit
Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam 10 SMA Kurikulum Merdeka Halaman 240
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 11 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Hal 263, Tugas 9.3: Ibu Hajar, Istri Shalihah
Wabah Penyakit
Suatu ketika Umar bin Khattab berniat melakukan kunjungan ke Syam (Suriah). Di tengah perjalanan, Umar bin Khattab mendengar kabar bahwa Syam sedang terkena wabah penyakit hingga kepanikan melanda negeri itu. Mengetahui kabar ini, Khalifah Umar bin Khattab meminta pendapat sahabat lainnya, apakah perjalanan tetap dilanjutkan atau menunda perjalanan itu.
Sebagian sahabat berpendapat untuk tetap melanjutkan rencana perjalanan tersebut demi melaksanakan perintah Allah. Sedangkan sahabat lainnya menyarankan untuk membatalkan perjalanan tersebut. Salah seorang sahabat berkata, jika Umar membatalkan perjalanan, maka ia termasuk lari dari takdir Allah. Kemudian Umar bin Khattab mengatakan, ia dan pasukannya lari dari takdir Allah yang buruk menuju takdir yang baik.
Pendapat Umar bin Khattab tersebut didukung oleh Abdurrahman bin Auf. Ia meyakinkan Umar bin Khattab untuk membatalkan perjalanan tersebut dengan dasar hadis nabi: “apakah kalian mendengar wabah tha’un melanda suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Adapun apabila penyakit itu melanda suatu negeri sedang kalian di dalamnya, maka janganlah kalian lari keluar dari negeri itu.” (H.R. Bukhari dan Muslim). Akhirnya Umar bin Khattab membatalkan perjalanan tersebut demi menghindari wabah penyakit.
Aktivitas 9.3
Baca dan cermatilah artikel di bawah ini, kemudian tulislah nilai-nilai keteladanan yang dapat diambil dari artikel tersebut!
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.