Jumat, 12 September 2025

10 Puisi tentang Pendidikan yang Penuh Makna dan Menyentuh Hati

Berikut 10 puisi tentang pendidikan yang penuh makna dan menyentuh hati kamu.

Freepik
ILUSTRASI MENULIS PUISI - Foto ini diambil dari Freepik pada Sabtu (31/5/2025) yang menampilkan ilustrasi menulis puisi. Berikut 10 puisi tentang pendidikan yang penuh makna dan menyentuh hati kamu. 

Pendidikan bukan hak segelintir orang,
melainkan jembatan bagi semua anak bangsa,
agar bisa melangkah sejajar,
menatap masa depan dengan kepala tegak.

5. Papan Tulis dan Kapur

Papan tulis itu sudah usang,
tapi ia tak pernah bosan menjadi saksi,
tentang ribuan pelajaran yang diajarkan,
dan air mata yang jatuh dalam diam.

Kapur di tangan guruku menari,
menyusun kata, membentuk makna,
bukan hanya soal-soal angka,
tapi tentang hidup, cinta, dan cita-cita.

Papan tulis itu mungkin akan hilang,
diganti layar dan teknologi canggih,
tapi semangat seorang guru,
tak akan pernah tergantikan.

6. Di Balik Pintu Sekolah

Di balik pintu sekolah,
ada mimpi yang tumbuh tanpa suara,
ada tawa yang menyembunyikan duka,
ada harapan yang tak pernah padam.

Anak-anak datang bukan hanya untuk belajar,
tapi mencari tempat untuk merasa aman,
di sinilah mereka belajar menjadi manusia,
bukan sekadar mengejar nilai sempurna.

Pendidikan bukan perlombaan,
tapi perjalanan menempa hati dan pikiran,
agar mereka tumbuh sebagai insan,
yang tahu arah dan tujuan.

7. Cahaya dari Timur

Di pelosok negeri,
seorang guru menyeberang sungai,
melewati hutan, mendaki bukit,
demi hadir di depan murid-muridnya.

Ia tak menuntut gaji besar,
hanya ingin anak-anak itu tahu,
bahwa dunia lebih luas dari halaman rumah,
dan ilmu adalah jembatan menuju dunia.

Cahaya dari timur itu kecil,
tapi cukup untuk menerangi hati yang kosong,
karena pendidikan tak selalu datang dari kota,
kadang dari kesungguhan jiwa.

8. Bukan Sekadar Profesi

Menjadi guru bukan sekadar profesi,
tapi janji pada diri dan negeri,
untuk mencetak generasi yang berani,
berpikir, bermimpi, dan mengabdi.

Ia tak hanya mengajar mata pelajaran,
tapi menjadi panutan dalam tindakan,
setiap tutur dan langkahnya diam-diam
menjadi teladan sepanjang zaman.

Sungguh mulia mereka yang memilih jalan ini,
meski lelah dan tak selalu dihargai,
karena dalam setiap ilmu yang tertanam,
terpatri amal yang tak akan padam.

9. Belajar Tak Pernah Usai

Belajar tak berhenti di ruang kelas,
ia terus berjalan dalam hidup yang luas,
dari kegagalan, kita temukan arah,
dari kesalahan, lahir kebijaksanaan.

Setiap pertanyaan adalah pintu,
menuju dunia baru yang menunggu,
dan pendidikan sejati adalah
saat kita tak takut untuk bertanya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan