Pendidikan Profesi Guru
Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 3 Topik 1 Keragaman Peserta Didik: Sekolah Baru Pertama Kali
Simak kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 3 Topik 1 PPG Guru Tertentu Materi Keragaman Peserta Didik.
Penulis:
Nurkhasanah
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 3 Topik 1 PPG Guru Tertentu 2025.
Cerita Reflektif Modul 3 Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Topik 1 membahas materi tentang keragaman peserta didik.
Dalam Cerita Reflektif Modul 3 Topik 1 ini, guru diminta untuk menjelaskan cara mengenalkan keragaman kepada peserta didik yang diantaranya penyandang disabilitas.
Sebagai referensi, berikut ini kunci jawaban Cerita Reflektif Modul 3 Topik 1 bagi Bapak/Ibu guru peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 yang kesulitan mengerjakan soal tersebut.
Cerita Reflektif Modul 3 Topik 1
Soal:
Sekolah Anda baru pertama kali menerima peserta didik disabilitas sensorik netra dan disabilitas sensorik rungu, peserta didik tersebut ternyata menjadi salah satu anak didik yang Bapak/Ibu belajarkan dan ini kali pertama Bapak/Ibu memiliki peserta didik disabilitas.
Apa yang akan Bapak/Ibu lakukan untuk mengenalkan keragaman ini pada peserta didik pada umumnya dan pada orang tua peserta didik di kelas yang Anda ajar?
Kunci Jawaban:
Anak-anak berkebutuhan khusus berhak memperoleh kesempatan yang setara dalam belajar dan berkembang, seperti halnya teman-teman sebayanya.
Pendidikan yang sesuai dapat membantu mereka mencapai potensi maksimal dan membuka peluang untuk hidup mandiri serta produktif.
Oleh karena itu, kita semua bertanggung jawab untuk menjamin hak ini terpenuhi.
Baca juga: Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 1 PPG: Bagaimana Anda Memandang Pentingnya CASEL
Mengajar anak berkebutuhan khusus memang menantang, karena membutuhkan pengetahuan, kesabaran, serta komitmen tinggi dari berbagai pihak, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat.
Meski demikian, setiap anak berhak menerima pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya, sehingga kita perlu terus belajar dan menemukan cara terbaik untuk mendukung proses belajar mereka.
Dalam memperkenalkan keragaman disabilitas sensorik kepada siswa dan orang tua, saya akan memulai dengan memberikan pemahaman positif mengenai disabilitas, serta melibatkan mereka dalam pengalaman praktis agar lebih memahami situasi teman-teman dengan disabilitas.
Kerja sama antarsiswa akan didorong dengan mengajarkan dukungan sederhana, seperti bahasa isyarat.
Selain itu, saya akan mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk membahas pentingnya inklusi dan bagaimana mereka dapat membantu dalam proses ini.
Terakhir, saya akan berkonsultasi dengan ahli untuk memastikan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga tercipta lingkungan kelas yang inklusif dan mendukung.
Kunci Jawaban Alternatif:
Untuk mengenalkan keragaman ini kepada peserta didik, langkah pertama yang akan saya lakukan adalah menciptakan suasana inklusif di kelas.
Saya akan memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis disabilitas sensorik, seperti netra dan rungu, dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami oleh seluruh siswa.
Saya juga akan mengajak siswa untuk menghargai perbedaan dan berempati melalui diskusi dan aktivitas yang melibatkan peran aktif mereka, seperti simulasi pengalaman yang menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh teman-teman mereka yang memiliki disabilitas.
Dengan ini, saya berharap dapat mengembangkan kesadaran dan rasa hormat siswa terhadap keragaman di kelas.
Untuk orang tua peserta didik, saya akan mengadakan pertemuan khusus guna menjelaskan bagaimana sekolah berkomitmen dalam mendukung pendidikan inklusif.
Saya akan menginformasikan tentang langkah-langkah yang kami ambil untuk memastikan bahwa anak-anak dengan disabilitas sensorik mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan, termasuk adaptasi metode pengajaran dan alat bantu yang digunakan.
Selain itu, saya akan membuka ruang bagi orang tua untuk bertanya, berbagi kekhawatiran, dan memberikan saran, sehingga mereka merasa dilibatkan dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi semua peserta didik.
Kunci Jawaban Alternatif:
Untuk mengenalkan keberagaman peserta didik disabilitas sensorik netra dan disabilitas sensorik rungu pada peserta didik lainnya dan orang tua, Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut:
Pertama, mengadakan sesi pengenalan di kelas.
Dalam sesi ini, jelaskan kepada murid-murid tentang apa itu disabilitas sensorik netra dan rungu, serta bagaimana cara berinteraksi yang baik dengan teman-teman yang memiliki disabilitas tersebut.
Gunakan bahasa yang sederhana dan contoh-contoh yang mudah dipahami oleh murid. Kedua, Anda bisa mengundang orang tua murid untuk menghadiri pertemuan khusus.
Dalam pertemuan ini, jelaskan tentang keberagaman peserta didik di kelas dan bagaimana mereka bisa mendukung anak-anak mereka dalam berinteraksi dengan teman-teman yang memiliki disabilitas.
Sediakan informasi tertulis yang bisa mereka bawa pulang untuk dibaca lebih lanjut.
Ketiga, memastikan lingkungan kelas mendukung inklusivitas.
Misalnya, untuk murid dengan disabilitas sensorik netra, pastikan mereka duduk di tempat yang memungkinkan mereka melihat papan tulis dengan jelas.
Untuk murid dengan disabilitas sensorik rungu, pastikan mereka duduk di baris depan agar mudah membaca bibir dan memahami instruksi.
Keempat, menggunakan media pembelajaran yang inklusif.
Misalnya, gunakan gambar, teks besar, atau alat bantu visual lainnya untuk membantu murid dengan disabilitas sensorik memahami materi pelajaran.
Anda juga bisa menggunakan teknologi assistive seperti perangkat lunak pembaca layar untuk murid dengan disabilitas sensorik netra.
Kelima, memberikan pelatihan kepada diri Anda sendiri dan staf sekolah lainnya tentang cara mendukung murid dengan disabilitas.
Ini bisa mencakup pelatihan tentang penggunaan alat bantu, strategi pengajaran yang inklusif, dan cara berkomunikasi yang efektif dengan murid yang memiliki disabilitas.
Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi semua murid, termasuk mereka yang memiliki disabilitas sensorik netra dan rungu.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.