Senin, 22 September 2025

Pendidikan Profesi Guru

Sebelum Melanjutkan ke Topik IV, Refleksikan Apa yang Sudah Bapak/Ibu Guru Pelajari pada Topik III

Kunci jawaban cerita reflektif PPG: Sebelum melanjutkan pembelajaran ke topik IV, refleksikan apa yang sudah Bapak/Ibu Guru pelajari pada topik III.

|
Penulis: Sri Juliati
Editor: Nuryanti
Kolase Tribunnews.com/Canva
JAWABAN CERITA REFLEKTIF - Grafis tentang kunci jawaban Cerita Reflektif modul Pembelajaran Mendalam dan Asesmen (Umum) topik Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level pada Pembelajaran pada PPG 2025 yang dibuat di aplikasi Canva Premium, Kamis (7/8/2025). Inilah kunci jawaban: Bapak/Ibu Guru, sebelum melanjutkan pembelajaran ke topik IV, refleksikan apa yang sudah Bapak/Ibu Guru pelajari pada topik III. Ceritakan apa inspirasi yang Bapak/Ibu Guru dapatkan setelah mempelajari topik ini? 

TRIBUNNEWS.COM - Bapak/Ibu Guru, sebelum melanjutkan pembelajaran ke topik IV, refleksikan apa yang sudah Bapak/Ibu Guru pelajari pada topik III. Ceritakan apa inspirasi yang Bapak/Ibu Guru dapatkan setelah mempelajari topik ini?

Pertanyaan di atas muncul dalam cerita reflektif modul Pembelajaran Mendalam dan Asesmen (Umum) topik Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level pada Pembelajaran di platform Ruang GTK

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, bapak/ibu guru yang menjadi peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahap 2 tahun 2025 perlu mengetahui materi Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level pada Pembelajaran.

Dalam banyak sistem pendidikan, siswa kerap tertinggal karena pengajaran tidak disesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka. 

Teaching at The Right Level hadir sebagai solusi konkret dengan menempatkan siswa sesuai level kemampuannya, bukan sekadar kelasnya.

Hasilnya? Proses belajar menjadi lebih bermakna, efektif, dan menyenangkan. 

Jika bapak/ibu guru masih kesulitan dalam menjawab pertanyaan dalam cerita reflektif tentang Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level pada Pembelajaran, kunci jawaban di bawah ini bisa menjadi referensi.

Cerita Reflektif Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level pada Pembelajaran

Bapak/Ibu Guru, sebelum melanjutkan pembelajaran ke topik IV, refleksikan apa yang sudah Bapak/Ibu Guru pelajari pada topik III. Ceritakan apa inspirasi yang Bapak/Ibu Guru dapatkan setelah mempelajari topik ini?

Kunci Jawaban: 

Pada topik III menerapkan pendekatan teaching at The Right Level (TaRL), saya belajar bahwa tidak semua peserta didik memiliki kemampuan awal yang sama terhadap materi yang disampaikan guru. Oleh karena itu, saya sebagai guru termotivasi untuk dapat merancang pembelajaran yang dapat memfasilitasi semua peserta didik. 

Alur perancangan dan pelaksanaan pembelajaran berbasis pendekatan TaRL dapat saya lakukan sebagai berikut ini: 

  • merancang pembelajaran (tujuan pembelajaran, asesmen, dan kegiatan pembelajaran)
  • melaksanakan asesmen awal pembelajaran
  • memperbaiki rancangan pembelajaran dengan mempertimbangkan hasil asesmen awal dan diferensiasi pembelajaran
  • mengimplementasikan rancangan pembelajaran
  • melaksanakan asesmen sumatif untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. 

Hasil asesmen sumatif dapat digunakan saya untuk penyusunan asesmen awal pembelajaran selanjutnya. 

Baca juga: Kunci Jawaban Latihan Pemahaman Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level pada Pembelajaran

Kunci Jawaban Alternatif: 

Setelah mempelajari topik Menerapkan Pendekatan Teaching at The Right Level, saya mendapat pemahaman yang sangat mendalam. Selama ini, saya seringkali merasa bingung mengapa beberapa anak kesulitan mengikuti pelajaran, padahal saya sudah mengajar sesuai kurikulum. Ternyata, masalahnya bukan pada kemampuan anak, melainkan karena saya belum mengajar pada level yang tepat untuk mereka.

Inspirasi terbesar yang saya dapatkan adalah untuk mengubah cara pandang saya. Mulai sekarang, saya akan melihat setiap anak sebagai individu yang unik, bukan hanya bagian dari satu kelas. Saya terinspirasi untuk memulai dengan melakukan asesmen diagnostik sederhana, terutama untuk materi dasar seperti membaca dan berhitung.

Dari hasil asesmen itu, saya berencana untuk mengelompokkan siswa secara fleksibel. Anak-anak yang masih butuh bantuan akan mendapatkan pendampingan lebih intensif dengan metode yang lebih sederhana dan menyenangkan. Komitmen saya adalah memastikan tidak ada lagi anak yang merasa tertinggal. Saya yakin dengan fondasi yang kuat, semua anak di kelas saya akan lebih percaya diri dan semangat dalam belajar.

Kunci Jawaban Alternatif: 

Setelah mempelajari topik Teaching at The Right Level (TaRL), saya sebagai guru SMP mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya mengenali capaian belajar aktual peserta didik, bukan hanya berdasarkan kelas atau usia mereka. Selama ini, saya sering mengasumsikan bahwa semua siswa dalam satu kelas memiliki tingkat kemampuan yang relatif sama, padahal kenyataannya sangat beragam.

Inspirasi terbesar yang saya dapatkan dari pendekatan ini adalah pentingnya melakukan asesmen diagnostik sederhana untuk memetakan kemampuan awal siswa, khususnya dalam literasi dan numerasi. Dengan hasil tersebut, saya dapat mengelompokkan siswa dan memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok.

TaRL juga mengingatkan saya bahwa pembelajaran yang bermakna bukan soal menyelesaikan kurikulum, tetapi bagaimana setiap siswa mengalami kemajuan sesuai dengan level belajarnya. Ke depan, saya ingin lebih konsisten menerapkan pendekatan ini, terutama dalam pelajaran yang membutuhkan penguatan konsep dasar, agar tidak ada siswa yang tertinggal dan semua merasa percaya diri dalam belajar.

Kunci Jawaban Alternatif: 

Sebagai guru Bahasa Indonesia di SMA, mempelajari Pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Saya belajar bahwa TaRL menekankan pentingnya menyesuaikan pengajaran dengan tingkat kemampuan siswa, bukan hanya mengikuti kurikulum secara kaku. 

Dengan mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan melalui asesmen awal, saya dapat merancang kegiatan yang relevan, seperti diskusi kelompok untuk siswa yang sudah mahir atau latihan dasar membaca dan menulis untuk yang masih perlu bimbingan.

Inspirasi terbesar dari topik ini adalah semangat untuk lebih peka terhadap kebutuhan individu siswa. Saya terinspirasi untuk menciptakan suasana belajar yang inklusif, di mana setiap siswa merasa didukung untuk berkembang sesuai kemampuannya. 

Pendekatan ini juga mendorong saya untuk lebih kreatif dalam menggunakan metode pengajaran, seperti permainan bahasa atau cerita interaktif, agar pembelajaran Bahasa Indonesia lebih menarik dan bermakna. Dengan TaRL, saya yakin dapat membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka dalam memahami dan mengapresiasi bahasa Indonesia.

*) Disclaimer: 

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan