Jumat, 19 September 2025

Strategi Perguruan Tinggi Membangun SDM Bertalenta yang Adaptif dan Inovatif di Era Global

Salah satu pendekatan inovatif yang mulai diterapkan di Indonesia adalah program integratif antara jenjang sarjana.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi Tribunnews
LUSTRASI MAHASISWA -  Dunia kerja global saat ini mengalami perubahan cepat akibat transformasi digital, disrupsi teknologi, dan transisi menuju ekonomi hijau dan untuk menghadapi tantangan ini, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) bertalenta yang adaptif, inovatif, dan mampu bersaing secara global sehingga pendidikan tinggi sangat diperlukan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia kerja global saat ini mengalami perubahan cepat akibat transformasi digital, disrupsi teknologi, dan transisi menuju ekonomi hijau.

Untuk menghadapi tantangan ini, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) bertalenta yang adaptif, inovatif, dan mampu bersaing secara global.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa kesenjangan antara pendidikan tinggi dan kebutuhan industri masih lebar.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2024 mencatat tingkat pengangguran terbuka di kalangan lulusan diploma dan universitas mencapai 13,56 persen.

Sementara itu, angka pengangguran usia muda (15–29 tahun) bahkan menyentuh 44,82%.

Tingginya angka ini menegaskan bahwa kesiapan kerja lulusan pendidikan tinggi masih belum optimal dalam menjawab kebutuhan nyata dunia industri.

Banyak perusahaan kini membutuhkan SDM yang tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga memiliki pengalaman praktis, mampu berpikir lintas disiplin, adaptif terhadap perubahan dan mampu bekerja dalam tim global.

Untuk membentuk SDM unggul, pendidikan tinggi di Indonesia perlu bertransformasi.

Model belajar konvensional di dalam kelas tidak lagi cukup. Kampus harus membangun kolaborasi aktif dengan dunia industri, komunitas profesional dan mitra global.

Menurut Dr. rer. pol. Christiana Yosevina, praktisi pendidikan dan akademisi, dunia usaha kini bukan lagi sekadar penyedia tempat magang, tetapi juga mitra kurikulum, mentor industri, dan sumber tantangan nyata.

“Kunci SDM bertalenta masa kini adalah kombinasi antara pengetahuan akademik, pengalaman praktis, dan kemampuan kepemimpinan dalam konteks global,” jelasnya seperti dikutip, Kamis (17/7/2025).

Salah satu pendekatan inovatif yang mulai diterapkan di Indonesia adalah program integratif antara jenjang sarjana dan magister seperti progran Star Track (Strategic Accelerated Route Track) dari Universitas Prasetiya Mulya.

Program ini memungkinkan mahasiswa menempuh dua jenjang pendidikan secara efisien—dari S1 langsung ke S2—sembari membangun pengalaman kerja sejak dini melalui magang industri terstruktur, eksposur internasional dan proyek kolaboratif nyata.

“Dengan kurikulum kolaboratif dan fleksibel, mahasiswa dibekali pengetahuan akademik sekaligus pengalaman langsung di dunia kerja,” ujar akademisi dari Universitas Prasetiya Mulya ini.

Baca juga: Pemerintah Bekali 40 Ribu Anak Muda Tentang AI agar Terserap Dunia Kerja

Mereka, kata dia akan menjalani pendidikan yang efisien tanpa jeda panjang, dan siap masuk ke dunia profesional dengan bekal akademik dan praktis yang kuat.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan