Link Panduan Kurikulum Berbasis Cinta Kemenag 2025, Guru Madrasah Wajib Tahu!
Link Download Resmi Panduan Kurikulum Berbasis Cinta yang telah dirilis Kemenag, berdasarkan Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6077 Tahun 2025.
Penulis:
Muhammad Alvian Fakka
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Hal ini dapat membekali mereka untuk mengenali dan mengelola emosi diri, memahami orang lain, serta membangun hubungan yang sehat.
Mereka akan memiliki resiliensi tinggi dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, seperti tidak mudah menyerah dan mampu bangkit dari kesulitan.
Tujuan akhirnya adalah membentuk murid menjadi pribadi yang berkarakter kuat dan mampu berkembang menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri, mengoptimalkan potensi yang mereka miliki secara utuh.
3. Madrasah Ramah Lingkungan: Lingkungan Belajar yang Lestari, Bersih, dan Rapi
Madrasah tidak hanya mengajarkan teori tentang pelestarian lingkungan, tetapi juga menerapkan budaya dan praktik ramah lingkungan secara konsisten, mulai dari kebijakan institusional hingga praktik sehari-hari.
Ini bisa mengarah pada pengelolaan sampah yang efektif, efisiensi energi, penanaman pohon, atau program edukasi lingkungan yang berkelanjutan sehingga dapat membentuk murid yang mencintai dan bertanggung jawab terhadap alam sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari diri mereka.
Prinsip Kurikulum Berbasis Cinta
1. Pendidikan Berbasis Nilai
Menekankan pada pemahaman, internalisası, dan menghidupkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pengembangan Karakter
Fokus pada pengembangan karakter murid dengan memperkuat sifat-sifat seperti: empati, toleransi, dan rasa hormat
3. Keteladanan
Menumbuhkan para pemimpin yang dapat menjadi role model nyata pengimplementasian nilai-nilai cinta dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pendekatan Holistik
Mempertimbangkan semua aspek perkembangan murid fisik, kognitif, emosional, sosial, dan spiritual
5. Pendekatan Komunitas
Melibatkan orangtua dan masyarakat sebagai aktor penting dalam menghidupkan nilai cinta di keluarga dan lingkungan.
Metode Kurikulum Berbasis Cinta
1. Pembelajaran Berbasis Pengalaman
Kegiatan belajar seperti proyek sosial, pengabdian masyarakat, dan pengalaman kolaboratif.
2. Pembelajaran Mendalam (deeplearning)
Proses internalisasi nilai dilakukan secara berkesadaran (mindful), menekankan pada pemaknaan (meaningful), dan mengembirakan jayful)
3. Pembelajaran yang Kreatif & Inovatif
Menggunakan metode berfikir yang kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah seperti design for change atau design thingking.
4. Dialog dan Komunikasi Terbuka
Menerapkan komunikasi welas asih (compassionate communication), yang mengutamakan koneksi sebelum koreksi.
5. Evaluasi Berbasis Proses
Menggunakan metode evaluasi yang tidak hanya fokus pada hasil akademis, tetapi juga pada perkembangan karakter dan penerapan nilai-nilai cinta dalam kehidupan sehari-hari.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.