Didukung Sekolah Garuda, Anak Tukang Tambal Ban Mantap Mengejar Mimpi ke Cambridge
Cornelis Christian, siswa berprestasi dapat harapan melanjutkan studi ke Cambridge dengan Program Sekolah Garuda
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) hari ini resmi memperkenalkan Program Sekolah Garuda untuk mencetak sumber daya manusia unggul dan kompetitif. Lewat program ini, anak-anak berprestasi dengan kecerdasan di atas rata-rata dapat meraih mimpi mereka, termasuk yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto dalam konferensi pers di sela kegiatan Pengenalan Sekolah Garuda di SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (8/10), mengatakan bahwa Sekolah Garuda diharapkan dapat mencetak calon-calon pemimpin masa depan sekaligus memfasilitasi anak-anak yang berkeinginan kuat menjadi peneliti dan praktisi industri yang unggul.
“Harapannya, anak-anak dari Sekolah Garuda — baik program transformasi maupun sekolah baru yang akan dibentuk — bisa menjadi mahasiswa di perguruan tinggi unggulan dunia,” ujar Brian.
Baca juga: Pemerintah Luncurkan Program Sekolah Garuda, Ada 16 Titik di Wilayah Indonesia
Sekolah Garuda merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo yang bertujuan memperluas akses pendidikan unggul, menumbuhkan karakter kepemimpinan menuju Indonesia Emas 2045, serta meningkatkan prestasi akademik siswa sekaligus membangun jiwa pengabdian masyarakat.
Salah satu siswa yang mendapat harapan baru lewat program ini adalah Cornelis Christian, siswa kelas 12 SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta. Putra dari seorang tukang tambal ban ini kini menapaki tahun terakhirnya di salah satu SMA terbaik di Ibu Kota.
“Ayah saya dari Alor, NTT, dan ibu saya dari Sumatera Utara,” ujar Christian seusai acara perkenalan 16 Sekolah Garuda di SMAN Unggulan MH Thamrin.
Christian sempat mengubur cita-cita kuliah di luar negeri karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan. Namun, dengan adanya program Sekolah Garuda, harapan itu kembali tumbuh.
“Tapi melihat situasi ekonomi orang tua, saya sempat mengubur mimpi itu dan berencana kuliah di PTN saja. Dengan adanya program Sekolah Garuda dari Bapak Presiden, saya yakin cita-cita saya dan teman-teman bisa terwujud,” jelasnya.
Christian termasuk anak berprestasi. Ia diterima di SMAN Unggulan MH Thamrin melalui jalur siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu. Nilai akademiknya saat SMP tergolong tinggi, dengan rata-rata 90 — melampaui syarat minimal rata-rata 88 untuk bisa masuk sekolah tersebut.
“Ayah dan ibu selalu mendukung saya. Ayah selalu memberi uang jajan cukup walaupun pekerjaannya berbeda dengan orang tua teman-teman lain. Beliau juga mengajarkan saya untuk selalu rajin belajar,” tuturnya.
Berkat ketekunannya, Christian berhasil menyingkirkan ribuan calon siswa lain untuk masuk ke SMAN Unggulan MH Thamrin, yang setiap tahun hanya menerima 88 siswa.
“Ibu saya sampai menangis waktu tahu saya diterima di sini. Katanya, ‘Makasih ya nak, kamu sudah berusaha.’ Padahal waktu tes, saya lagi sakit,” pungkas Christian.(*)
Baca juga: 100 Sekolah Garuda Ditargetkan Hingga Tahun 2029, Lulusannya Disiapkan Masuk Kampus Luar Negeri
Kakak Kandung Prabowo, Bianti Djiwandono: 8 Itu Angka Sakti Bagi Gerindra |
![]() |
---|
Imbas Pemangkasan TKD, Anggota DPR Minta Pemda Segera Koreksi APBD |
![]() |
---|
Diyan Rizqianto, Santri Gontor Pemenang Sayembara Logo Sekolah Unggul Garuda |
![]() |
---|
Pemerintah Luncurkan Program Sekolah Garuda, Ada 16 Titik di Wilayah Indonesia |
![]() |
---|
Profil Dirgayuza Setiawan, Asisten Khusus Presiden Prabowo Bidang Komunikasi dan Analisa Kebijakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.