Sabtu, 8 November 2025

Pendidikan Profesi Guru

Bapak dan Ibu Guru sebelum Mengajar, Bagaimanakah Cara Anda Mengidentifikasi Emosi Diri?

Kunci jawaban Bapak dan ibu guru sebelum mengajar, bagaimanakah cara Anda mengidentifikasi emosi diri pada Cerita Reflektif Modul PSE Topik 1 PPG 2025

Penulis: Sri Juliati
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI GURU MENGAJAR - Seorang alumni mengajar di Smart Digital Classroom SMA Negeri 3 Bandung, Jalan Belitung, Kota Bandung, Kamis (7/8). Simak Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul PSE Topik 1, Materi Pengantar CASEL: Bapak dan ibu guru sebelum mengajar, bagaimanakah cara Anda mengidentifikasi emosi diri dan menjaga relasi dengan orang lain sehingga penerapan CASEL dapat dilaksanakan dengan baik? 

TRIBUNNEWS.COM - Bapak dan ibu guru sebelum mengajar, bagaimanakah cara Anda mengidentifikasi emosi diri dan menjaga relasi dengan orang lain sehingga penerapan CASEL dapat dilaksanakan dengan baik?

Pertanyaan ini terdapat dalam Cerita Reflektif Modul Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) Topik 1: Pentingnya Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), materi: Pengantar CASEL.

Bapak/ibu guru peserta program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Guru Tertentu tahap 4 tahun 2025 yang tengah mengikuti Pembelajaran Mandiri di Ruang GTK wajib menjawab pertanyaan di atas.

Bagi bapak/ibu guru yang kesulitan menjawab Cerita Reflektif tersebut, Anda dapat menggunakan kunci jawaban di bawah ini sebagai referensi.

Cerita Reflektif Modul PSE Topik 1, Materi: Pengantar CASEL

Bapak dan ibu guru sebelum mengajar, bagaimanakah cara Anda mengidentifikasi emosi diri dan menjaga relasi dengan orang lain sehingga penerapan CASEL dapat dilaksanakan dengan baik?

Kunci Jawaban: 

Sebagai guru kelas 5 SD, saya menyadari bahwa keberhasilan pembelajaran tidak hanya bergantung pada penguasaan materi, tetapi juga pada kemampuan saya mengelola emosi dan membangun hubungan positif dengan siswa, rekan guru, serta orang tua. Untuk itu, sebelum mengajar saya selalu berusaha mengidentifikasi emosi diri dan menjaga relasi dengan orang lain agar penerapan kerangka CASEL dapat berjalan dengan baik.

Pertama, saya melakukan kesadaran diri (self-awareness) dengan memberi waktu sejenak untuk mengecek kondisi emosi sebelum masuk kelas. Biasanya saya melakukan refleksi singkat: "Bagaimana perasaan saya hari ini?" Jika saya merasa lelah, tegang, atau kurang fokus, saya mencoba menenangkan diri dengan menarik napas dalam, melakukan afirmasi positif, atau berdoa. Cara sederhana ini membantu saya mengenali emosi yang sedang dialami sehingga saya tidak mudah meluapkannya secara negatif kepada siswa.

Kedua, dalam aspek manajemen diri (self-management), saya mengatur strategi untuk mengendalikan emosi saat menghadapi situasi kelas yang menantang. Misalnya, jika siswa gaduh atau kurang memperhatikan, saya menahan diri untuk tidak memarahi secara spontan. Saya menggunakan teknik “pause and respond”, yaitu berhenti sebentar, menenangkan diri, kemudian memberikan arahan dengan suara lembut namun tegas. Saya juga menetapkan tujuan harian, seperti “hari ini saya ingin memberikan apresiasi minimal kepada lima siswa”, agar suasana kelas tetap positif.

Selanjutnya, dalam menjaga kesadaran sosial (social awareness), saya berusaha memahami sudut pandang siswa, rekan kerja, dan orang tua. Saya mencoba peka terhadap perubahan perilaku siswa, karena bisa jadi mereka sedang mengalami masalah di rumah atau di lingkungan sekolah. Dengan empati, saya dapat memberi dukungan yang tepat tanpa menghakimi. Saya juga menghormati perbedaan karakter, latar belakang, dan kemampuan setiap siswa.

Untuk membangun keterampilan berelasi (relationship skills), saya selalu mengawali pagi dengan menyapa siswa dengan senyum dan salam hangat. Saya berusaha mengingat nama dan keunikan masing-masing anak agar mereka merasa dihargai. Dengan rekan guru, saya menjaga komunikasi terbuka, saling membantu, dan menghindari gosip. Dengan orang tua, saya menjaga komunikasi melalui buku penghubung, pesan singkat, atau saat pertemuan agar tercipta kerja sama dalam mendampingi perkembangan anak.

Terakhir, dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (responsible decision-making), saya selalu mempertimbangkan dampak keputusan terhadap siswa. Saat memberi konsekuensi, saya memilih pendekatan yang mendidik, bukan mempermalukan. Saya mengajak siswa berdiskusi tentang pilihan perilaku dan akibatnya, sehingga mereka belajar bertanggung jawab.

Baca juga: Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PSE Topik 1 CASEL: Bagaimanakah Cara Anda Mengidentifikasi

Kunci Jawaban Alternatif:

Sebagai guru SMP, saya memahami bahwa keberhasilan pembelajaran tidak hanya bergantung pada penyampaian materi, tetapi juga pada kemampuan saya mengelola emosi serta membangun hubungan positif dengan siswa dan lingkungan sekolah. Karena itu, sebelum mengajar saya berupaya mengidentifikasi emosi diri dan menerapkan prinsip CASEL secara konsisten.

Pertama, dalam kesadaran diri (self-awareness), saya melakukan refleksi singkat sebelum memasuki kelas: “Apa emosi saya hari ini dan apa penyebabnya?” Jika merasa tegang atau terburu-buru, saya melakukan pernapasan rileks, berdoa, atau menata ulang mindset agar lebih tenang dan siap menjadi teladan bagi siswa.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved