Rabu, 19 November 2025

Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Hal 206: Paku dan Balok Kayu

Berikut merupakan kunci jawaban buku Pendidikan Agama Islam kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 206 bab 86: Paku dan Balok Kayu

dok. Biro Humas Kemensos/ Idamana Banjiwo
KEGIATAN SEKOLAH - Berikut merupakan kunci jawaban buku Pendidikan Agama Islam kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 206 bab 86: Paku dan Balok Kayu. 

Luar biasa sekali anakku. Tentu tidak mudah bagimu untuk melakukan apa yang aku sarankan. Dan sekarang, bolehkan aku bertamu ke rumahmu dan melihat paku-paku dan balok kayu itu?” Ia menjawab dengan cukup penasaran “baiklah guru, tapi kalau boleh tahu, untuk apa guru melihat paku-paku dan balok kayu itu?” “Nanti kamu juga akan tahu” jawab sang guru.

Kemudian guru dan murid itu pun beriringan menuju ke rumah sang murid dan kemudian melihat balok kayu yang sudah bersih dari tancapan paku, tetapi balok kayu itu terlihat buruk karena bekas-bekas lubang paku yang dicabut. Lalu sang guru berkata “anakku, engkau sudah melakukan hal yang luar biasa dengan menahan amarahmu. Tapi engkau juga harus tahu, bahwa ada akibat yang engkau timbulkan dari amarahmu selama ini. Ketika engkau marah dan meluapkan emosimu dengan mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati orang lain, maka hal itu seperti kiasan paku yang menancap di balok kayu ini. Tidak ada bedanya kemarahan yang disengaja, maupun kemarahan yang spontan, semuanya sama-sama berakibat buruk bagi orang lain” kata sang guru dengan penuh bijaksana.

“Anakku, tidak cukup bagimu hanya menyesali, meminta maaf dan memohon ampunan kepada Allah Swt. atas apa yang pernah engkau perbuat. Permintaan maafmu kepada orang yang pernah engkau sakiti, ibarat engkau mencabut paku-paku itu dari balok kayu. Pakunya bisa dicabut, tetapi bekas lubang pakunya tidak bisa hilang. Demikian juga dengan sakit hati, barangkali orang lain bisa memaafkan, tetapi belum tentu ia bisa melupakan apa yang pernah kita lakukan kepadanya. Oleh karena itu, janganlah engkau meremehkan kata-kata buruk, emosi dan kemarahanmu kepada orang lain, karena luka yang disebabkan oleh kata-kata, sama sakitnya dengan luka fisik yang kita alami” pungkas sang guru. Murid itu pun menunduk dan menyadari sifat temperamental yang ia miliki selama ini, ternyata berdampak buruk bagi orang lain dan merugikan dirinya sendiri, dan ia pun berjanji untuk menjadi orang yang lebih baik dengan mengendalikan amarah dan emosinya dalam kehidupan berikutnya. (Dinarasikan kembali dari rumahinspirasi.com).

Aktivitas 8.3

Bacalah dengan cermat dan teliti kisah inspiratif berikut ini! Lalu simpulkan dan tuliskan di buku kalian, hikmah apakah yang bisa kita petik dari kisah tersebut! Kaitkanlah hikmah dari kisah tersebut dengan pengalaman hidup yang kalian alami!

Jawaban :

Hikmah dari Kisah Paku dan Sebatang Balok Kayu

1. Kemarahan meninggalkan bekas

Setiap kemarahan dan kata-kata kasar ibarat paku yang menancap di hati orang lain. Meskipun kita minta maaf, bekasnya tetap ada.

2. Belajar mengendalikan emosi

Menahan amarah dan berbicara dengan bijak akan menjaga hubungan tetap harmonis dan mengurangi konflik.

3. Perubahan diri butuh latihan

Seperti murid dalam cerita, mengendalikan emosi membutuhkan proses bertahap, kesabaran, dan konsistensi.

4. Kesadaran atas dampak perbuatan

Sadar bahwa kata-kata dan tindakan kita bisa menyakiti orang lain, sehingga perlu berhati-hati dalam berinteraksi.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved