Rabu, 20 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jelang Pertemuan dengan Zelensky, Trump Tegaskan Ukraina Tak Akan Gabung NATO

Presiden AS Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai Rusia-Ukraina.

Facebook The White House
ZELENSKY DAN TRUMP - Gambar diambil dari Facebook The White House, Rabu (16/7/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina Zelensky (kanan) dan Presiden AS Donald Trump (kiri) bertemu di Gedung Putih pada 28 Februari 2025. Presiden AS Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai Rusia-Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menjadi anggota NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

NATO (North Atlantic Treaty Organization) adalah aliansi pertahanan militer transatlantik yang beranggotakan 32 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan sebagian besar negara Eropa.

Pernyataan ini disampaikan hanya beberapa jam sebelum Trump dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih pada Senin (18/8), dalam pertemuan yang bertujuan mencari jalan keluar diplomatik dari konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Zelensky secara terbuka telah menyatakan keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO guna memperoleh perlindungan keamanan dari ancaman Rusia. 

Namun, ia juga menunjukkan keterbukaan terhadap opsi jaminan keamanan alternatif demi mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Sebelum bertemu Zelensky, Trump terlebih dahulu bertatap muka dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada pekan lalu untuk membicarakan proposal perdamaian.

Termasuk kemungkinan kompromi terkait status wilayah Ukraina dan jaminan keamanan di luar keanggotaan NATO.

Trump: Ukraina Tak Akan Gabung NATO

Melalui unggahan di platform Truth Social, Trump menulis bahwa Ukraina sebenarnya bisa segera mengakhiri perang, jika menginginkannya. 

"Presiden Zelenskyy dari Ukraina dapat mengakhiri perang dengan Rusia segera, jika ia mau, atau ia dapat terus berjuang," tulisnya, dikutip dari BBC.

Namun ia menekankan bahwa bagian dari kesepakatan damai yang tengah dijajaki adalah jaminan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO.

Baca juga: Mengapa Trump Tidak Perintahkan Tangkap Putin Saat Bertemu di Alaska?

"Ingat bagaimana semuanya bermula. Obama takkan kembali mengingat Krimea (12 tahun lalu, tanpa satu tembakan pun!), dan UKRAINA TIDAK AKAN BERGABUNG DENGAN NATO. Beberapa hal takkan pernah berubah!!!" tambah Trump.

Ia juga menyatakan bahwa “tidak akan ada jalan kembali” ke semenanjung Krimea, yang telah dianeksasi oleh Rusia pada 2014.

Trump meyakini bahwa satu-satunya cara efektif untuk mengakhiri konflik adalah melalui perjanjian damai menyeluruh, bukan sekadar gencatan senjata yang menurutnya rapuh dan rawan dilanggar.

Putin Setujui Pakta Keamanan Alternatif

Menurut utusan AS, Steve Witkoff, Presiden Putin menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan semacam pakta keamanan seperti NATO untuk Ukraina, sebuah jaminan bilateral dari AS dan sekutu tanpa status keanggotaan resmi di aliansi tersebut.

Hal ini disebut sebagai "game changer" oleh Witkoff dalam wawancaranya dengan CNN. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan