Rabu, 27 Agustus 2025

Tunjangan DPR RI

Polda Metro Jaya Tangkap 351 Orang Demo Ricuh di DPR, Separuhnya Pelajar Korban Medsos

Polda Metro Jaya menangkap setidaknya 351 orang mterkait aksi unjuk rasa berujung ricuh di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Reynas Abdila
DEMO RICUH DPR - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi saat memberikan keterangan soal ricuh demonstrasi DPR di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menangkap setidaknya 351 orang mterkait aksi unjuk rasa berujung ricuh di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2025).

Dari 351 pendemo itu, 155 orang diantaranya berusia dewasa dan 196 orang anak di bawah umur.

"Anak ini adalah yang berusia di bawah 18 tahun atau masih berstatus pelajar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025).

Pengamanan terhadap ratusan pendemo ini karena mengganggu situasi Kamtibmas dengan cara merusak sejumlah fasilitas umum hingga menyerang anggota kepolisian.

"Mereka secara masif melakukan perusakan fasum (fasilitas umum), kemudian melempari pengendara di jalan tol sehingga membahayakan pengguna jalan kejadian menyerang petugas," ucap Ade Ary.

Menurutnya, imbauan dari Kapolres Metro Jakarta Pusat sudah disampaikan sebelum aksi unjuk rasa berlangsung.

Akan tetapi imbauan itu tak digubris walhasil terjadi kericuhan.

Atas tindakan anarkis yang terjadi, polisi berupaya memukul mundur massa ke berbagai arah.

"Tahapan imbauan dari Kapolres Metro Pusat sudah dilakukan karena tidak mengindahkan, akhirnya didorong mundur dan lain sebagainya," ungkap Ade Ary.

Teranyar, 196 orang pelajar sudah dipulangkan ke orang tuanya masing-masing dengan menandatangani surat pernyataan.

Penjelasan KPAI

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sylvana Maria turut mendalami dasar pelajar anak yang terlibat dalam unjuk rasa kemarin.

Dari hasil temuan lewat wawancara singkat bahwa anak-anak ini diajak baik oleh teman sebaya, oleh kakak kelas, bahkan oleh alumni. 

Di samping itu juga ada ajakan dari media sosial Tiktok yang dilakukan secara masif.

"Mereka mengatakan oleh kakak kelas yang sudah lulus mengajak mereka dan memang ada berita-berita atau informasi yang mendorong mereka untuk ikut asalnya dari media sosial. Mereka menyebutkan Tiktok sebagai sumber informasi cepat yang mereka tangkap lalu rasa ingin tahu mendorong mereka ikut," tukasnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan