Rabu, 20 Agustus 2025

Jejak Kontroversi Bupati Bone Andi Asman: Kerabat Mentan-Gubernur Sulsel di Pusaran PBB

Jejak kontroversi Bupati Bone Andi Asman Sulaiman, kerabat Mentan & Gubernur Sulsel, terseret isu kenaikan PBB-P2 dan protes warga.

Editor: Glery Lazuardi
istimewa
Bupati Bone Andi Asman Sulaiman saat menjadi sorotan publik usai kebijakan kenaikan PBB-P2 memicu aksi unjuk rasa ribuan warga. 

TRIBUNNEWS.COM -  Sosok Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman sedang menjadi perhatian.

Jejak kontroversi seolah tak lepas dari kepemimpinan Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman

Sebelum sorotan soal isu kenaikan PBB, dia sempat disorot, karena mempunyai hubungan kekerabatan dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman sekaligus Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, adalah adik kandung dari dua tokoh nasional Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian RI dan Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sulawesi Selatan

Ketiganya berasal dari Bone, Sulawesi Selatan, dan merupakan bagian dari keluarga besar yang dikenal aktif di bidang pemerintahan dan bisnis.

Pada Selasa (19/8/2025) ini, kantor Bupati Bone, di Jend. Ahmad Yani, Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, akan digelar aksi unjuk rasa. 

Kebijakan kenaikan  tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). PBB-P2 yang ia sahkan sedang menjadi sorotan dan memicu demonstrasi besar-besaran di Bone.

Kabupaten Bone terletak di pesisir timur Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kotanya adalah Watampone, yang berada di Kecamatan Tanete Riattang. 

Bone berjarak sekitar 174 km dari Kota Makassar dan dikenal sebagai Bumi Arung Palakka.

Sebanyak 2.000 warga Bone, Sulawesi Selatan, dijadwalkan melakukan aksi unjuk rasa memprotes kenaikan PBB-P2

Kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Bone, yang disebut mencapai rata-rata 65 persen, dipicu oleh beberapa faktor utama:

Penyesuaian Zona Nilai Tanah (ZNT). ZNT di Bone tidak pernah diperbarui selama 14 tahun. Akibatnya, banyak nilai jual objek pajak (NJOP) yang sangat rendah, bahkan ada yang hanya Rp 7.000 per meter.

 Badan Pemeriksa Keuangan menilai banyak objek pajak yang hanya dikenakan pajak tanah, padahal di atasnya berdiri bangunan mewah. Ini dianggap tidak adil dan tidak sesuai dengan nilai riil properti.

Pemerintah daerah berharap kenaikan ini bisa meningkatkan PAD untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan.

Meskipun pemerintah pusat membantah bahwa pemangkasan anggaran daerah menjadi pemicu, banyak daerah termasuk Bone merasa perlu menyesuaikan pendapatan lokal untuk menutup kekurangan transfer dana dari pusat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan