Selasa, 19 Agustus 2025

Jejak Kontroversi Bupati Bone Andi Asman: Kerabat Mentan-Gubernur Sulsel di Pusaran PBB

Jejak kontroversi Bupati Bone Andi Asman Sulaiman, kerabat Mentan & Gubernur Sulsel, terseret isu kenaikan PBB-P2 dan protes warga.

Editor: Glery Lazuardi
istimewa
Bupati Bone Andi Asman Sulaiman saat menjadi sorotan publik usai kebijakan kenaikan PBB-P2 memicu aksi unjuk rasa ribuan warga. 

Kenaikan ini memicu gelombang protes besar-besaran dari warga Bone.

Mereka menilai kebijakan ini memberatkan masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih. 

Bahkan, demonstrasi melibatkan ribuan warga dan mahasiswa dari berbagai kecamatan.

“Kalau bukan kita yang bersuara, siapa lagi. PBB naik ini memberatkan sekali, apalagi bagi kami yang penghasilan pas-pasan,” kata Koordinator Aliansi Rakyat Bone Bersatu, Andi Miftahul Amri kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (16/8/2025) malam. 

Sebelum aksi penyampaian pendapat berlangsung, dukungan masyarakat terhadap aksi penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone terus berdatangan.

Pantauan Tribun di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanete Riattang Barat logistik aksi semakin menumpuk di posko utama yang didirikan oleh Aliansi Rakyat Bone Bersatu.

Tumpukan air mineral dalam kardus kini sudah mencapai lima tingkat.

Padahal sehari sebelumnya, logistik hanya terlihat dua tingkat saja.

Hal itu menandakan adanya penambahan dukungan yang cukup signifikan.

Tidak hanya air mineral, sejumlah bahan konsumsi lainnya juga mulai berdatangan dari warga. 

Mulai dari mie instan, kopi, hingga makanan ringan ikut mengisi posko swadaya tersebut.

Di sekitar posko, suasana semakin semarak dengan hadirnya berbagai atribut.

Tampak beberapa bendera berlogo organisasi, hingga bendera bergambar karakter dari serial anime terkenal One Piece menghiasi sudut-sudut tenda.

“Ini merupakan bentuk respon masyarakat. Jadi bukan semata-mata kami yang meminta, melainkan kesadaran masyarakat sendiri,” ujarnya
Hal serupa disampaikan Nurhayati, seorang ibu rumah tangga berharap pemerintah mendengar aspirasi rakyat kecil yang selama ini merasa terbebani.

“Ini bukan soal mahasiswa atau organisasi, tapi soal masyarakat luas. Kami titip harapan agar pemerintah tidak menutup mata,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan