Jumat, 12 September 2025

Di SAFE 2025, Pertamina Paparkan Langkah Nyata dalam Wujudkan Energi Hijau

SAFE 2025 jadi panggung Pertamina tunjukkan langkah nyata wujudkan energi hijau di Indonesia.

Editor: Content Writer
Istimewa
WUJUDKAN ENERGI HIJAU - Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Oki Muraza saat menjadi pembicara dalam acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025, yang berlangsung di Jakarta, Rabu (10/9/2025). Dalam acara tersebut, Oki Muraza menegaskan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional, sekaligus aspek keberlanjutan dan mencapai target NZE Pemerintah Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Oki Muraza menegaskan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional, sekaligus aspek keberlanjutan dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) Pemerintah Indonesia. 

Hal tersebut diungkapkan Oki Muraza saat menjadi pembicara dalam acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025, yang berlangsung di Jakarta, Rabu (10/9/2025). 

Dalam kesempatan tersebut, Oki memaparkan sejumlah langkah strategis Pertamina dalam mewujudkan transisi energi berkelanjutan sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional. 

Menurutnya, Pertamina mengusung konsep Dual Growth Strategy yang berfokus pada dua hal, yakni memperkuat bisnis eksisting dan mengurangi impor energi demi memperkuat ketahanan nasional, serta mengembangkan bisnis energi rendah karbon. 

“Di satu sisi Pertamina ingin impor berkurang, sehingga ketahanan energi semakin kuat dengan memaksimalkan bisnis eksisting seperti produksi migas, produksi dan distribusi BBM, LPG, dan sebagainya. Di sisi lain, kami mengembangkan bisnis rendah karbon untuk menjawab kebutuhan global dalam menekan emisi,” jelas Oki.

Guna mewujudkan hal itu, lanjut Oki, Pertamina menggulirkan 10 Sustainability Focus. Mulai dari pengurangan emisi, perlindungan lingkungan, pengembangan teknologi hijau, hingga inovasi menuju ekonomi hijau.

“Alhamdulillah hasilnya sangat positif. Saat ini Pertamina dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terintegrasi terbaik di dunia menurut lembaga pemeringkat ESG, Sustainalytics. Namun, kami tidak berhenti sampai di situ,” tambah Oki.

Lebih lanjut Oki menuturkan, inovasi yang digulirkan diantaranya dengan memproduksi bahan bakar ramah lingkungan. 

Pertamax Green 95, yakni bahan bakar ramah lingkungan dengan nilai oktan tinggi dan kandungan sulfur rendah. Produk ini dihasilkan melalui pencampuran bensin dengan bioetanol. Saat ini Pertamax Green tersedia di 160 SPBU yang ada di Pulau Jawa.

Untuk sektor penerbangan, Pertamina juga tengah mengembangkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar pesawat terbang berbahan nabati. Menurutnya. Indonesia berpotensi menjadi Hub SAF di kawasan Asia. 

Pertamina juga menargetkan pembangunan kilang hijau yang dapat memproduksi SAF hingga 100 persen, dan diharapkan menjadi pemasok utama SAF bagi negara lain.

Baca juga: Rig Pertamina Drilling Hasilkan Produksi Baru di Lapangan Benuang, Perkuat Ketahanan Energi Nasional

“Salah satu bahan baku yang kami gunakan adalah minyak goreng bekas atau Used Cooking Oil (UCO), yang kemudian diproses di kilang Pertamina seperti Cilacap,” jelas Oki.

Pertamina juga terus mengembangkan biodiesel B40 berbasis minyak sawit. Serta mengembangkan renewable diesel yang lebih stabil dan bebas sulfur, sehingga bisa menjadi energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

Lebih lanjut Oki mengatakan, Pertamina juga terus mengembangkan listrik hijau dari panas bumi (geothermal), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan biogas. 

Kapasitas terpasang panas bumi Pertamina saat ini mencapai 727 MW, dan ditargetkan akan double capacity pada 2030. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan