Pilpres 2019
PAN Disebut Minta Jatah Pimpinan MPR, Ini Reaksi Gerindra, PKS, dan Partai Demokrat
Menurut informasi yang diterima Karding, pada pertemuan itu, Zulkifli meminta kepada Jokowi agar PAN dapat mengisi posisi di pimpinan DPR atau MPR.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menyebut Partai Amanat Nasional (PAN) melakukan komunikasi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan, Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan tengah mencairkan komunikasi antara PAN dengan kubu Jokowi-Ma'ruf.
Komunikasi juga demi menyelamatkan institusi PAN dalam konteks politik. Komunikasi itu, dilakukan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kepada Jokowi.
Menurut informasi yang diterima Karding, pada pertemuan itu, Zulkifli meminta kepada Jokowi agar PAN dapat mengisi posisi di pimpinan DPR atau MPR.
Baca: SBY Bikin Malu Pemuda yang Tagih ‘Janjinya’, Niat Sebenarnya Terbongkar Saat Ditanyakan 4 Hal
Baca: Imam Nahrawi Langsung Silaturahmi ke Istana
Baca: Saksi: Imam Nahrawi Minta Alfitra Salam Siapkan Uang
Baca: Tradisi Ziarah Kubur Jelang Puasa, Pernahkah Nabi Melakukannya? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Baca: UPDATE Real Count KPU Rabu Pagi, Jokowi Ungguli Prabowo 10,7 Juta Suara
"PAN memang membuka komunikasi ke Pak Jokowi lewat Pak Zul dan yang saya tahu, dari informasi yang saya peroleh di Istana itu ada permintaan pada Pak Jokowi agar PAN mendapatkan bagian pimpinan DPR atau MPR," ujar Karding saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (30/4/2019).
Sementara itu, ucap Karding, Bara Hasibuan berusaha untuk obyektif secara politik. Yakni dengan menjalin komunikasi dengan kubu Jokowi-Ma'ruf.
"Dan yang paling penting bahwa membangun komunikasi itu penting saat dinamika politik agak hangat seperti sekarang ini," tutur Karding.
Komunikasi yang dijalin PAN, menurut Karding, hal yang wajar dalam perpolitikan tanah air. "Mencairkan itu penting dan misalkannya PAN seperti itu tak ada masalah wajar dalam politik. Boleh dibangun komunikasi," ujar Karding.
Baca: Detik-Detik Fadli Zon Debat dengan Mahfud MD di TV, Presenter Sampai Menepuk & Beri Teguran
Baca: Pesan Khusus SBY Diungkap KIB Saat Jenguk Ani Yudhoyono di Singapura, Sampai Contohkan Yugoslavia

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin ingin membangun pemerintahan yang kuat dan efektif. Diutarakan Hasto merespon soal isu PAN melobi Jokowi untuk kursi pimpinan DPR atau MPR.
"Jadi kita ingin membangun konfigurasi pemerintahan yang kuat dan efektif di mana MPR juga mengemban tugas yang sangat penting," kata Hasto.
Menurut Hasto, komunikasi antara PAN dan kubu Jokowi-Ma'ruf terus dijalin. Namun, belum diketahui kepastian PAN akan bergabung bersama pemerintahan.
"Apakah nanti ada rekomposisi dari pimpinan dewan dan MPR sesuai dengan konfigurasi politik yang baru. Di mana koalisi Indonesia kerja mendapatkan 60,7 persen kursi di DPR, itu nanti akan dilakukan proses penjajakan dialog," ujar Hasto.