Pilpres 2019
Andi Arief Sebut Ada Kelompok yang Beri Info Sesat ke Prabowo, PKS: Tolong Jelaskan
Menurut Hidayat, survei internal Demokrat justru pernah menyebut perolehan suara pasangan Prabowo-Sandiaga mencapai 62 persen.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Meski begitu, kader partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa pertemuan AHY dengan Jokowi adalah untuk membicarakan soal bangsa.
Selain mengungkap perihal maksud dari pertemuan AHY dengan Jokowi, Ferdinand Hutahaean juga menjelaskan sikap politik partai Demokrat saat ini.
Baca: SELAMAT! Raditya Dika Dika Dikaruniai Anak Pertama Bernama Alinea Ava Nasution, Apa Maknanya?
Baca: 12 Warga Makassar Jadi Tersangka Perusakan Gerai Makan Asal Amerika
Dilansir dari tayangan CNN Indonesia edisi Jumat (3/5/2019), Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa ada sebuah pesan yang disampaikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) kepada para kadernya.
Pesan itu rupanya terkait dengan sikap politik Partai Demokrat terhadap koalisi adil makmur yang menggawangi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Kepada seluruh kader partai Demokrat, SBY berpesan agar anggotanya terus mendampingin dan mengawal BPN Prabowo-Sandi sampai gelaran Pilpres 2019 selesai.
"Perintah pak SBY yang kami terima adalah tetap menuntaskan kewajiban moril politik partai Demokrat di koalisi adil makmur BPN. Kami ditugaskan untuk tetap mengawal BPN sampai selesai kontestasi Pilpres ini," ungkap Ferdinand Hutahaean.
Pun ketika nanti konflik Pilpres 2019 akan sampai pada Mahkamah Konstitusi, SBY berpesan agar seluruh kadernya tetap berada di sisi BPN Prabowo-Sandi.
Meski begitu, Partai Demokrat tetap tidak boleh bergerak ke luar dari konstitusi yang ada.
"Kalau memang harus bermuara di Mahkamah Konstitusi, back up, kalau memang dibutuhkan lawyer-lawyer Demokrat, dukung. Itu perintah pak SBY ke kami. Tapi tidak boleh bergerak di luar konstitusi," ujar Ferdinand Hutahaean.
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean pun menjabarkan sikap politik nantinya akan diambil kubu Partai Demokrat usai pengumuman dari KPU diungkap.
Menurut Ferdinand Hutahaean, nantinya akan dua kemungkinan yang diumumkan oleh KPU.
Baca: Pakde Karwo Sebut Bisa Saja Partai Demokrat Gabung Koalisi Jokowi Jika Menang Pilpres
Baca: Jokowi Goda Partai Demokrat Nyeberang Dari Prabowo-Sandi ? Ferdinand : Kita kan Ganteng-ganteng
"Saya ingin menyampaikan sikap politik partai Demokrat. Ada dua kemungkinan, Jokowi menang atau Prabowo menang," pungkas Ferdinand Hutahaean.
Diakui Ferdinand Hutahaean, partai Demokrat telah menyiapkan dua sikap yang akan diambil ketika KPU nanti mengungkap siapa pemenang di Pilpres 2019.
Sikap pertama, jika Jokowi ditetapkan sebagai pemenang, Partai Demokrat menyebut bahwa kontrak politiknya dengan koalisi adil makmur Prabowo-Sandi akan berakhir.
"Kalau Jokowi yang ditetapkan sebagai pemenang Pemilu oleh KPU, maka tentu komitmen atau saya anggap kontrak politik partai Demokrat dengan koalisi adil makmur berakhir ketika itu," ucap Ferdinand Hutahaean.