Pilpres 2019
TKN Temukan 4 Kejanggalan Data Kecurangan Pemilu Versi BPN
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf temukan empat kejanggalan data kecurangan Pemilu versi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Editor:
Pravitri Retno W
"Ini lebih parah lagi. Mereka bilang ada penggelembungan data di Jawa Timur," kata Arya.
Data kecurangan BPN menggambarkan selisih yang signifikan antara jumlah suara sah di Jawa Timur pada saat Pilkada 2018 dengan Pilpres 2019.
Saat Pilkada Jatim 2018, suara yang sah 19,5 juta. Pada Pilpres 2019, suara sah di Jatim menjadi 24,7 juta.
Foto yang merupakan cuplikan presentasi BPN itu juga berisi kesimpulan bahwa kurang dari satu tahun, ada kenaikan 5,2 juta suara di Jawa Timur.
Kenaikan ini dimaknai sebagai penggelembungan suara.
Baca: BPN Diminta TKN Pakai Jalur Hukum Bila Ada Kecurangan, Bambang Widjayanto: Jika Mekanismenya Kurap?
Menurut Arya, penjelasan dalan materi presentasi itu salah.
Sebab, BPN tidak memerhatikan tingkat partisipasi masyarakat pada Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.
"Semua kan mengakui tingkat partisipasi Pilpres ini sangat tinggi. Dulu waktu Pilkada Jatim, partisipasinya 20 juta orang, sekarang ada 24 juta orang. Coba cek datanya," ujar Arya.
"Jadi wajar saja kalau suara sah juga naik karena tingkat partisipasi tinggi.
Ini bukan penggelembungan suara," tambah dia.
4. Tuduhan TPS siluman
Arya juga mengungkapkan kejanggalan atas tuduhan BPN mengenai TPS siluman.
Salah satu TPS yang disebut siluman adalah TPS 13 di Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.
TPS ini disebut BPN diisi oleh pemilih siluman karena beberapa pemilih dalam DPT di sana memiliki tanggal lahir yang sama.
"Yang lucu ini kasus DPT. Mereka mengatakan bahwa tanggal lahirnya sama semua. Tetapi NIK-nya sama tidak? Ini beda-beda," ujar Arya.
Baca: TKN Nilai Prabowo Diisolasi dari Informasi Benar Terkait Pilpres, Riza Patria Singgung Ahok