Jejak Misterius di Yogya
Teknologi Mendeteksi UFO Belum Ada
Ketua Jurusan Penerbangan STTA Yogyakarta Djarot Wahyu belum bisa mendeteksi jejak berbah karena teknologi UFO belum ada.

Ketua Jurusan Penerbangan STTA Yogyakarta
TRIBUNNEWS.COM , YOGYA - Fenomena munculnya lingkaran raksasa di areal persawahan warga Gunung Suru Jogotirto, Berbah, Sleman, Minggu (23/1) sampai sekarang saya belum bisa mendeteksi sebagai pendaratan obyek tak dikenal seperti, Unidentified Flying Object (UFO), karena teknologinya belum ada.
Saya sendiri, belum bisa memastikan lingkaran raksasa yang terbentuk itu, merupakan bekas pendaratan dari pesawat UFO. Ilmu yang mempelajari hal itu, belum ada disini.
Jika dilihat bekasnya, teknologi pesawat paling canggih, tidak bisa mendarat seperti itu, tanpa merusak kabel sutet, yang jelas menghalanginya. Bentuk lingkaran yang membekas di areal persawahan warga ini, memang tidak lazim bentuk dari pesawat yang ada sekarang.
Pendaratan sebuah pesawat, jika dilihat dari bekas yang membentuk lingkaran besar, memperlihatkan bahwa pesawat yang mendarat mempunyai teknologi super canggih, mampu mendarat ke bawah lurus, lalu menyamping dan mampu menghindari kabel listrik.
Bila dibandingkan sebuah helikopter, yang hanya mampu mendarat tegak lurus, tapi tidak mempunyai kemampuan menyamping terlebih dahulu sebelum mendarat.
Selain itu jenis pesawat militer dengan kemampuan seperti helikopter, yaitu Hurrier buatan Inggris, punya kemampuan mendarat tegak lurus bila berada di landasan sempit, misal di kapal induk, tetapi tidak bisa menyamping menghindari benda di bawahnya, tanpa kerusakan.