Jejak Misterius di Yogya
Jumilan Hanya Bisa Pasrah Gara-gara Crop Circle
Jumilan (50) pemilik sawah yang rusak karena pola crop circle hanya bisa pasrah.

Sejak pola crop circle ramai diperbincangkan oleh masyarakat, kegiatan ayah dari lima orang anak itu berubah total. Sebelum terjadi peristiwa ini Ia bekerja sebagai buruh tani dan berternak sapi.
Namun sekarang dirinya tidak bisa bekerja sebagai buruh tani lagi karena setiap waktu harus selalu mengontrol sawahnya agar tidak ada pengunjung masuk dan merusak sawah yang digarapnya.
"Kalau saya tidak mengontrol setiap hari,tanaman padi yang masih tersisa bisa rusak juga,"katanya saat ditemui Tribun, Rabu (26/01/2011).
Pria beruban itu juga menjelaskan kehidupan ekonominya memang sudah kekurangan sebelum adanya peristiwa itu. Dengan adanya peristiwa crop circle itu, penghasilannya menjadi tidak menentu, karena ia bisa gagal panen. "Saya tidak bisa mencari penghasilan lagi padahal saya masih menyekolahkan 2 anak saya," katanya.
Saat ini Jumilan hanya bisa berharap mendapat ganti rugi sawahnya yang rusak. Menurut Jumilan sawah miliknya itu biasanya bisa menghasilkan uang sebesar Rp 1,5 juta tapi adanya peristiwa ini panen sawah berkurang sepertiganya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Daldiri Sangidu (65), pemilik sawah yang juga rusak, sekarang dirinya lebih sering di rumah saja. Kegiatan pertanian untuk sementara ini Ia hentikan sampai penyelidikan pihak kepolisian selesai.
Daldiri mengaku para pemilik sawah yang rusak karena crop circle sudah diperiksa oleh pihak kepolisian. Mereka diperiksa Polsek Berbah mengenai kejadian itu. "Polisi juga menanyakan apakah sawah saya ada yang minta izin untuk membuat pola itu," tandasnya.
Kakek satu cucu ini, mengatakan biarpun ada yang meminta izin, ia tidak akan memberikannya. Hasil dari pertanian, merupakan mata pencaharian utamanya, selain sebagai juru supit di desanya Jogotirto, Berbah, Sleman.
Daldiri mengaku kaget dengan kejadian itu. Ia sendiri mengaku tidak percaya dengan hasil penelitian tim Lapan, bahwa pola itu hasil rekayasa manusia. Dirinya lebih percaya ada kaitannya dengan mistik di Desa Jogotirta.
"Seumur-umur kejadiannya baru kali ini saya dan warga alami," kata Daldiri.