Selasa, 2 September 2025

Tersedak Jeli Bocah 3 Tahun Tewas

Noval Fahrudin Abdillah, bocah berusia 3 tahun, warga Kebraon II Gang Manggis Karangpilang, Surabaya tewas setelah makan jeli, Sabtu (12/2/2011).

Editor: Gusti Sawabi

Sementara itu, saat di RSU dr Soetomo, Hari Susanto sempat menolak dilakukan otopsi pada jasad Noval. Ia mengatakan, tidak tega melihat anaknya diotopsi dan ingin segera menguburkan Noval.

Namun petugas Polsek Karangpilang berhasil meyakinkannya sehingga jenazah Noval akhirnya diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

“Kami ingin tahu isi perut korban. Kan harus tahu makanan apa yang dia makan sejak pagi,” kata Kapolsek Karangpilang AKP Ismail.

Di ruang otopsi RSU dr Soetomo, dokter forensik sempat menanyakan riwayat kesehatan Noval kepada Hari Susanto. Namun Susanto menegaskan tidak ada riwayat penyakit apa-apa pada anaknya.

Susanto menambahkan, dirinya tidak akan menuntut siapa pun terkait hal ini. Ia menganggap semua ini adalah musibah. “Pikiran saya cuma ingin segera membawa anak saya pulang, untuk segera dikuburkan,” pungkasnya.

Dalam kasus ini, polisi memeriksa empat saksi. Di antaranya penjual jeli, Nur Kusumawati. Dari keterangan Nur Kusumawati, diketahui bahwa ia memperoleh jeli itu dari sebuah home industry di kawasan Wonocolo, milik Sutatik.

“Kami juga telah memintai keterangan pemilik home industry ini (Sutatik),” ucap Ismail.

Menurut keterangan Sutatik, selama enam tahun memproduksi jeli, dirinya belum pernah menemukan masalah. “Ini baru pertama kali, sebelumnya tidak apa-apa,” kata Sutatik di Polsek Karangpilang.

Bahkan Sutatik mencoba meyakinkan dengan mengambil sebuah jeli yang disita sebagai barang bukti, lalu memakannya. “Lihat ini, saya tidak apa apa kan,” katanya setelah memakan jeli.

Dalih Sutatik cukup beralasan, karena pada saat itu bukan hanya Noval saja yang memakan jeli tersebut. Afrizal juga ikut memakan jeli, dan tidak mengalami masalah apa-apa.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, polisi akan melibatkan tim Labfor, terutama untuk mengetahui apakah Noval meninggal hanya karena gara-gara tersedak atau karena keracunan suatu makanan.

“Saya masih belum bisa mengatakan apa ini karena keracunan, barang bukti yang diamankan kaos korban sisa jeli dan sisa makanan. Kita masih menunggu hasil otopsi,” tutur Kapolsek Karangpilang AKP Ismail.

Bisa Fatal

Secara medis, tersedak atau keselek (bahasa Jawa) memang bisa berakibat fatal. Apalagi jika tersumbatnya saluran pernapasan itu menimpa pada anak usia balita. Pakar kesehatan anak dari RSU dr Soetomo, dr Hari Kustiyanto SP(K) menjelaskan bahwa tersedak adalah terjadinya sumbatan pada saluran pernapasan saat menelan makanan sehingga menghambat alur oksigen.

Jika benda penyumbat yang mengakibatkan tersedak itu besar, semakin besar pula hambatan alur oksigen. “Tersedak memang bisa berakibat fatal karena menyerang alur oksigen pada sistem pernapasan,” jelas Hari kepada Surya, Sabtu (12/2).

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan