Makam Raja Siantar Dibersihkan Jelang HUT Pematangsiantar
Empat hari menjelang Hari Ulang Tahun Kota Pematangsiantar ke-140, makam Raja Siantar, Sang Naualuh Damanik dicat dan dibersihkan, Rabu (20/4/2011)
TRIBUNNEWS.COM, PEMATANGSIANTAR - Empat hari menjelang Hari Ulang Tahun Kota Pematangsiantar ke-140, makam Raja Siantar, Sang Naualuh Damanik dicat dan dibersihkan, Rabu (20/4/2011).
Pengecatan dan pembersihan sekitar makam Raja Sang Naualuh di Jalan Pamtang, Kelurahan Pamatang, Kecamatan Siantar Selatan, dilakukan sekitar lima orang, sejak Pukul 08:00 WIB. Rencananya, pada Minggu (24/4/2011), akan dilakukannya ziarah bersama.
Raja Sang Naualuh Damanik, Raja Siantar, lahir di Pematangsiantar tahun 1857. Ia pernah memerintah Kerajaan Siantar dari tahun 1882–1904 dan tercatat sebagai Raja ke XIV dari Dinasti Siantar (1350-1904).
Selama memimpin Kerajaan Siantar (1882-1904), Raja Sang Naualuh gigih berjuang menentang penjajahan Belanda, baik secara fisik maupun secara politis. Akibat perlawanan dan penolakannya menandatangani tanda takluk kepada Belanda yang dikenal dengan ‘Korte Verklaring’ akhirnya putra terbaik Simalungun tersebut ditangkap penjajah Belanda pada 1904.
Meskipun sudah menahan Raja Siantar itu selama dua tahun, namun penjajah Belanda belum juga merasa puas, hingga akhirnya Belanda mengasingkan Raja Sang Naulauh untuk seumur hidup ke Pulau Bengkalis pada tahun 1906.
Selama memimpin Kerajaan Siantar, Raja Sang Naualuh sangat dicintai rakyatnya. Beliau juga dikenal sebagai pelopor, penganut dan pelindung agama Islam, khususnya di Kerajaan Siantar. Di samping itu, Raja Sang Naualuh sebagai perintis pembangunan kota Pematangsiantar-Simalungun.
Satu diantara begitu banyak peranan Raja Sang Naualuh, adalah merintis jalan dari Pematangsiantar menuju Asahan, yang panjangnya sekitar 50 kilometer. Jalan tersebut hingga saat ini menjadi jalan yang sangat vital, yakni menghubungkan Kota Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Batubara dan Kabupaten Asahan.
Dulu nama jalan itu lebih dikenal dengan nama Jalan Asahan. Namun untuk mengenang jasa Raja Sang Naualuh, nama jalan tersebut telah ditetapkan sebagai Jalan Sang Naualuh. (*)
 
							 
							 
			![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
											 
											 
											 
											