Selasa, 19 Agustus 2025

Gempa Singkil

524 Siswa Subulussalam Tidak Bisa Belajar

Sedikitnya 524 siswa dari empat sekolah di Kota Subulussalam, Rabu (7/9/2011) belum bisa melakukan proses belajar mengajar

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto 524 Siswa Subulussalam Tidak Bisa Belajar
SERAMBI/KHALIDIN
Masjid Almuhajirin, Desa Cipare-pare Timur, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Rabu (7/9) yang runtuh akibat diguncang gempa 6,7 SR.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, TAPAKTUAN - Sedikitnya 524 siswa dari empat sekolah di Kota Subulussalam, Rabu (7/9/2011) belum bisa melakukan proses belajar mengajar (PBM) karena bangunan sekolah rusak parah.

Sekretaris Disdik, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kota Subulussalam, Asmial mengatakan, keempat sekolah yang belum bisa digunakan untuk PBM tersebut masing-masing SDN 2 Runding (168 murid), SDN Pasir Panjang (178 murid), dan SDN Lae Langge (84 murid).

“Solusi secepatnya adalah sekolah darurat atau tenda agar anak-anak tetap bisa belajar,” kata Asmial.

Data kerusakan
Hingga hari kedua pascagempa, data yang diperoleh Serambi dari Posko Penanggulangan Bencana Subulussalam mencatat jumlah rumah penduduk yang rusak mencapai 2.281 unit (133 rusak berat).
Sekolah yang rusak 74, dengan rincian 48 rusak berat, 26 rusak ringan. Selain itu, 31 rumah ibadah atau musalla rusak berat, 49 rusak ringan, dan tujuh rusak sedang.

Sebanyak 8 kantor pemerintahan rusak ringan dan 3 rusak berat. Lima puskesmas rusak ringan, satu rusak berat, dan satu rusak sedang. Rumah dinas sebanyak 16 unit masing-masing 9 rusak ringan, 5 rusak sedang, dan 2 rusak berat.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan