Gempa Singkil
524 Siswa Subulussalam Tidak Bisa Belajar
Sedikitnya 524 siswa dari empat sekolah di Kota Subulussalam, Rabu (7/9/2011) belum bisa melakukan proses belajar mengajar
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Serambi Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, TAPAKTUAN - Sedikitnya 524 siswa dari empat sekolah di Kota Subulussalam, Rabu (7/9/2011) belum bisa melakukan proses belajar mengajar (PBM) karena bangunan sekolah rusak parah.
Sekretaris Disdik, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kota Subulussalam, Asmial mengatakan, keempat sekolah yang belum bisa digunakan untuk PBM tersebut masing-masing SDN 2 Runding (168 murid), SDN Pasir Panjang (178 murid), dan SDN Lae Langge (84 murid).
“Solusi secepatnya adalah sekolah darurat atau tenda agar anak-anak tetap bisa belajar,” kata Asmial.
Data kerusakan
Hingga hari kedua pascagempa, data yang diperoleh Serambi dari Posko Penanggulangan Bencana Subulussalam mencatat jumlah rumah penduduk yang rusak mencapai 2.281 unit (133 rusak berat).
Sekolah yang rusak 74, dengan rincian 48 rusak berat, 26 rusak ringan. Selain itu, 31 rumah ibadah atau musalla rusak berat, 49 rusak ringan, dan tujuh rusak sedang.
Sebanyak 8 kantor pemerintahan rusak ringan dan 3 rusak berat. Lima puskesmas rusak ringan, satu rusak berat, dan satu rusak sedang. Rumah dinas sebanyak 16 unit masing-masing 9 rusak ringan, 5 rusak sedang, dan 2 rusak berat.