Bom Bunuh Diri Cirebon
Serah Terima Senjata Api Bukan di Stasiun Parujakan
Serah terima senjata api dari Suhanto alias Barjo kepada Zahim alias Zaim ternyata bukan dilakukan di Stasiun Parujakan
Editor:
Harismanto

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ida Romlah
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Serah terima senjata api dari Suhanto alias Barjo kepada Zahim alias Zaim ternyata bukan dilakukan di Stasiun Parujakan yang selama ini disebut-sebut. Serah-terima dilakukan di Jalan Pekalangan atau sekitar 100 meter depan Stasiun Parujakan.
Itu diketahui saat rekonstruksi lanjutan bom Cirebon, Jumat (9/12/2011) pagi. Tersangka Borju enggan melakukan adegan di Stasiun Parujakan karena menurutnya kejadian tidak berada di tempat tersebut.
"Sebelah sana," ujar Borju sambil menunjukkan jarinya ke arah Jalan Pekalangan.
Borju dan Zahim bertemu di dekat tiang telepon yang berada di pinggir sebelah selatan Jalan Pekalangan. Mereka bertemu dan Borju langsung menyerahkan senjata api kepada Zahim, dan langsung dimasukkan ke dalam ransel yang dibawa Zahim. Seusai serah-terima, Borju dan Zahim berjalan menuju arah Stasiun Parujakan.
Rekonstruksi di Jalan Pekalangan merupakan lanjutan rekonstruksi jilid kedua bom Cirebon (rekonstruksi pertama dilakukan Juli 2011, Red). Tempat itu juga merupakan tempat kedua yang dilakukan hari ini, setelah Terminal Harjamukti.
Bom Cirebon meledak 15 April 2011 di masjid Mapolresta Cirebon. Satu tewas yang merupakan pelaku, dan puluhan lain luka-luka.
Lima bulan pascabom Cirebon, bom bunuh diri kembali meledak pada September 2011 di GBIS Solo. Pelakunya masih merupakan jaringan M Syarif, dan tewas seketika di lokasi kejadian. (*)