Bandit Gembos Ban Sikat Rp 517 Juta
Wajah Suganda tiba-tiba pucat dan tubuhnya gemetar, ketika mengetahui uang Rp 517 juta yang baru diambil dari Bank BCA
Editor:
Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Andri Yanto
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Wajah Suganda tiba-tiba pucat dan tubuhnya gemetar, ketika mengetahui uang Rp 517 juta yang baru diambil dari Bank BCA cabang Prabumulih, lenyap.
Uang yang diletakannya di dalam mobil Toyota Kijang LGX BG 1962 C tersebut dicuri kawanan bandit gembos ban.
Peristiwa menghebohkan itu terjadi di Jalan Raya Prabumulih–Baturaja, Kelurahan Tanjung Raman, Kecamatan Prabumulih Selatan, Prabumulih, Rabu (30/5/2012) pukul 10.00.
Suganda (52) dan Al Hozasri (48), keduanya merupakan warga Desa Suka Merindu, Kecamatan Lubay, Kabupaten Muaraenim, yang menjadi korban, tampaknya tidak akan tidur nyenyak memikirkan apa yang baru dialaminya.
Uang tunai sebesar Rp 517 juta milik KUD Mufakat Jaya yang baru saja diambil dari Bank Central Asia (BCA) Cabang Prabumulih, dibawa kabur oleh kawanan bandit jalanan yang berjumlah dua orang.
Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perampokan dengan modus pecah ban bermula saat kedua adik kakak ini usai mencairkan uang hasil jual karet milik kelompok KUD Mufakat Jaya, di Bank BCA.
Uang sebesar Rp 517 juta itu nantinya akan dibagikan kepada 10 kelompok tani yang telah menjual getah karet ke pihak pemenang tender di KUD Mufakat Jaya, yaitu Toko Mega.
Uang Rp 517 juta itu disimpan dalam sebuah tas kulit warna hitam dan diletakkan di jok tengah mobil.
Ketika melintas di kawasan Simpang IV Tanjung Raman, Al Hozasri yang duduk dijok kiri depan mendengar teriakan dari salah seorang warga yang mengatakan bahwa ban mobil yang mereka kendarai kempes.
Mendengar teriakan itu, korban mulai memelankan laju kendaraan untuk berhenti mengecek kondisi ban mobil.
Hozasri turun dan mengecek ban, diikuti Suganda. Keduanya lalu bersama-sama mengganti ban belakang kiri mobil yang bocor.
Diduga, ketika keduanya tengah asyik mengganti ban, kawanan bandit jalanan berjumlah dua orang memakai motor Suzuki FU yang tidak diketahui platnya, mengikuti mereka sejak keluar dari bank langsung menjalankan aksinya.
Dan disaat kedua korban lengah, kawanan rampok tersebut membuka pintu tengah mobil dan langsung mengambil tas yang berisi uang tunai Rp 517 juta, langsung kabur tancap gas ke arah Baturaja.
“Aku sempat dengar suara motor dan waktu kulihat tas yang berisikan uang Rp 517 juta berada di tangan pelaku. Aku berusaha mengejar bandit itu dengan menyetop pengendara motor, tapi dia ngebut dan tak terkejar,” kata Suganda yang terlihat pucat dan gemetar.
Kapolres Prabumulih, AKBP Yerry Oskag melalui Kasat Reskrim AKP Raphael Lingga ketika dikonfirmasi Sripoku.com mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait aksi perampokan dengan modus gembos ban.
Korban masih diperiksa secara intensif, sebab uang tersebut bukan miliknya tetapi milik KUD Mufakat Jaya.
“Tim Reskrim masih mendalami kasusnya dan personel tengah melakukan olah TKP. Korban masih dimintai keterangan terkait kasusnya,” katanya.