Kerusuhan Sampang
Polisi dan TNI akan Jemput Warga yang Lari
Polri berharap tidak ada lagi ada warga yang meninggalkan desanya, untuk menghindari tindakan kekerasan di Sampang.
Penulis:
Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini ada sekitar 300 lebih warga yang tinggal di pengungsian sementara, pasca aksi kekerasan yang dilakukan sekelompok massa terhadap warga Muslim Syiah di Sampang, Jawa Timur, Minggu (26/8/2012).
Selain berupaya menegakkan hukum, polisi bersama masyarakat dan TNI berupaya menyisir ke hutan-hutan, untuk mencari warga yang lari ketakutan ketika aksi kekerasan di Sampang terjadi.
"Ada upaya-upaya terkait penanganan masalah pengungsi. Bagi yang lari, meninggalkan rumah sampai jauh, kami upayakan untuk dijemput bersama anggota TNI," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (30/8/2012).
Polri berharap tidak ada lagi ada warga yang meninggalkan desanya, untuk menghindari tindakan kekerasan di Sampang. Karena, keadaan saat ini berangsur-angsur mulai pulih dan terkendali.
"Tentu nanti aparat yang ada membantu warga untuk kembali kepada pihak keluarga, atau berada di tempat akomodasi yang disiapkan," jelas Boy.
Pada Minggu (26/8/2012) sekitar pukul 09.00 WIB, sekitar 200 orang menyerbu pemukiman warga Syiah di Sampang, Jawa Timur. Akibatnya, dua orang tewas dan 15 rumah hangus terbakar. (*)
BACA JUGA
- Kapolri: Kita Percepat Penyelidikan Kasus Sampang
- Hasyim Muzadi: Kasus Sampang Tak Perlu Dibawa ke PBB
- Warga Syiah Korban Kerusuhan Ingin Pulang ke Rumah
- Polri Harapkan Bisa Atasi Trauma Kekerasan di Sampang