Selasa, 14 Oktober 2025

Tanggul Lumpur Lapindo Kritis BPLS Dirikan Posko

"Di dekat titik itulah kami akan dirikan posko,"ucapnya didampingi juru bicara BPLS Hengki Listria Adi

zoom-inlihat foto Tanggul Lumpur Lapindo Kritis BPLS Dirikan Posko
Kompas Jatim/BAHANA PATRIA GUPTA
Warga yang tergabung dalam Korban Lumpur Menggugat (KLM)) melakukan aksi teaterikal yang menggambarkan penderitaan warga korban lumpur pada peringatan enam tahun semburan Lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Selasa (29/5/2012). Momentum tersebut dimanfaatkan warga untuk meminta pemerintah lebih tegas dalam penanganan korban lumpur khususnya masalah penggantian ganti rugi yang hingga kini belum selesai. (KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA)

TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO- Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) berencana mendirikan posko siaga untuk memantau kondisi tanggul lumpur yang kritis. Upaya jangka pendek ini untuk penanganan guna mengantisipasi tanggul jebol yang mengakibatkan lumpur meluber dari kolam penampungan.

Deputi Infrastruktur BPLS Sugiyanto menjelaskan, posko siaga itu diharapkan bisa memantau situasi terkini terkait tanggul yang kritis. Selain mendirikan posko siaga di tingkat kabupaten,posko ini akan disiapkan di lima titik tanggul yang rawan jebol.

Kelima titik rawan ini, berada di tanggul titik 10,titik 21,titik 71 yang berada di tanggul barat atau berbatasan langsung dengan jalan raya Porong dan jalur rel kereta api.

Dua titik rawan lainnya,tanggul di Desa Mindi dan Desa Glagaharum Porong.

"Di dekat titik itulah kami akan dirikan posko,"ucapnya didampingi juru bicara BPLS Hengki Listria Adi,di Balai Wartawan Sidoarjo,Selasa (16/10/2012).

Upaya jangka pendek ini dilakukan BPLS sembari terus melakukan sosialisasi pada warga korban lumpur yang masih menolak pekerjaan pengaliran aliran lumpur ke sungai Porong karena tersendatnya pembayaran ganti rugi oleh PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ).

Kata Sugiyanto,pengaliran lumpur ke Sungai Porong masih satu-satunya cara untuk mengurangi volume lumpur di dalam kolam penampungan lumpur.Sebab upaya menambah ketinggian tanggul sudah tidak memungkinkan karena tanggul sudah cukup tinggi."Elevasi tanggul sudah 11 meter-12 meter," ujarnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved