Jumat, 8 Agustus 2025

Kecelakaan Bus di Baturaden

Sebelum Meninggal Esti dan Novi Sangat Akrab

Dua teman korban yang selamat dari kecelakaan, Fatika Fajar Wiyati (18) dan Rea Aulia (19) harus dituntun teman-temannya ketika tiba di aula

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Sebelum Meninggal Esti dan Novi Sangat Akrab
Tribun Jogja
Kondisi kerusakan bus PO RHJ yang mengalami kecelakaan. Bus sudang dianggap tak layak.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Bakti Buwono

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dua teman korban yang selamat dari kecelakaan, Fatika Fajar Wiyati (18) dan Rea Aulia (19) harus dituntun teman-temannya ketika tiba di aula gedung serba guna (GSG) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip), Senin (5/11/2012). Duduk di seberang peti mati sahabatnya, air mata langsung menetes dan mereka pun menceritakan detik-detik kejadian sebelum kecelakaan.

"Tadinya sudah teriak-teriak nyuruh ke belakang tapi enggak denger (saat rem blong). Terus saya coba nelpon, tapi enggak bisa. Kami lihat mereka berpelukan," kata Rea Aulia yang kemudian menyebutkan rekaman telepon itu pukul 16.13 WIB, sesaat sebelum tabrakan.

Rea mengisahkan kejadian itu bermula saat mengikuti seminar tentang antiobiotic yaitu acara Antibiotic8 Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Indonesia(FULDFK) di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Acara itu berlangsung sejak Jumat hingga Minggu. Ia bersama Fatika, Esti dan Novi menjadi delegasi dari Undip.

Selama tiga hari itu, kedua korban Esti dan Novi menjadi sangat akrab. Padahal biasanya, Novi lebih akrab dengannya. Esti dan Novi mendapat kamar yang sama, padahal kamar seluruh peserta diacak. Saking akrabnya, kemana-mana berdua dan pegangan tangan.

Lalu pada hari Minggu terakhir, jadwal kegiatan adalah city tour ke beberapa tempat di Purwokerto. Saat menuju ke Baturaden, ada kendala. Bus pertama mogok dan digantikan mobil panitia. Tapi saat pulang, dijemput bus yang berbeda yaitu PO Raharja AB 2586 AC.

"Kami duduknya bersebelahan di baris keempat. Terus enggak tahu, tiba-tiba mereka pindah ke depan, persis di belakang sopir," tambah Rea.

Bus yang mereka tumpangi ternyata tidak enak. Beberapa kali sempat tersendat-sendat saat keluar dari Baturaden. Sekitar 15 menit kemudian, kejadian rem blong itu terjadi. Sopir bus tidak bisa mengendalikan lajunya, kernet pun lari ke belakang tetapi Esti dan Novi justru berpelukan di depan.

"Saya sempat melihat pipi dan jilbab cokelat Novi," tambah Fatika.

Mengetahui rem blong, seluruh penumpang bus langsung meneriakkan takbir. Kumandang 'Allahu Akbar' terus bersahutan. Fatika ingat, saat meluncur atau peristiwa tabrakan itu terjadi selama lima menit hingga berhenti. Saat keluar dari bus, ia mendapat kabar dua sahabatnya sudah meninggal.

Baca Juga:

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan