Siswa Terpaksa Belajar di Teras Kelas
Puluhan murid kelas II dan IV SDN Jangkurang 1 di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, terpaksa belajar di teras kelas setiap hari.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Puluhan murid kelas II dan IV SDN Jangkurang 1 di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, terpaksa belajar di teras kelas setiap hari. Sekolah tersebut hanya memiliki empat ruang kelas sehingga dua ruang kelas diantaranya dipakai bergantian oleh empat rombongan belajar.
Guru Kelas IV SDN Jangkurang I, Iwan Sobandi, mengatakan 30 muridnya baru bisa menggunakan ruang kelas pada pukul 10.30 WIB, setelah ruangan tersebut selesai digunakan 30 murid kelas III sejak pukul 07.30 WIB.
Para murid kelas IV yang juga datang pada pukul 07.30, kata Iwan, akhirnya terpaksa belajar di teras atau koridor kelas. Sejumlah bangku dan meja kelas dengan jumlah terbatas pun digunakan untuk kegiatan belajar di luar ruang kelas.
"Baru pada pukul 10.30, murid kelas IV bisa belajar di ruangan. Bahkan belajar sampai pukul 14.30. Pagi harinya diisi pelajaran biasa atau olahraga yang tidak dilakukan di ruangan.
Tapi, pelajaran biasa seperti matematika pun diajarkan di luar ruangan," ucap Iwan saat ditemui di SDN Jangkurang I, Senin (5/11/2012).
Kelas I, III, V, dan VI, menurut Iwan setiap hari belajar di ruangan sejak pukul 07.30 sampai selesai. Hanya kelas II dan IV saja yang harus menunggu ruangan kosong. Pola belajar seperti ini, cukup mengganggu konsentrasi siswa saat belajar.
"Kalau belajar di luar kan berisik dan tidak bisa teratur. Banyak murid lalu-lalang. Konsentrasi belajar pun terganggu dan akhirnya menurunkan prestasi murid karena materi pelajaran tidak semuanya bisa diterima murid," ujar Iwan.
Menurut Iwan, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut berencana mendirikan ruang kelas baru untuk sekolah tersebut tahun ini atau tahun depan. Pihaknya sudah sering mengajukan permohonan penambahan ruang kelas pada Dinas Pendidikan.
Guru kelas II SDN Jangkurang I, Tia Nuraidah, mengatakan 30 murid kelas II baru bisa belajar di ruang kelas pukul 10.00. Yakni, setelah kelas tersebut kosong, setelah selesai dipakai kegiatan belajar 34 murid kelas I.
"Dari pukul 10.00, kami belajar di ruangan bisa sampai pukul 12.30. Menurut saya, para murid bisa belajar nyaman di luar ruang kelas asalkan gurunya bisa mengarahkan anak-anak," ucap Tia.
Namun, Tia berharap sekolah tersebut mendapat penambahan dua ruang kelas lagi. Dengan demikian, seluruh murid dapat masuk ke ruang kelas pada waktu yang sama, tanpa harus menunggu kelas lainnya selesai.
Baca Juga: