Rabu, 3 September 2025

Harga Telur di Cikurubuk Naik

Harga beras dan telur ayam di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, mengalami kenaikan cukup signifikan

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Harga Telur di Cikurubuk Naik
Tribunsumsel/M.AWALUDDIN FAJRI
Seorang pembeli sedang memilih telur di hypermart Palembang Indah Mall (PIM) Palembang, Jumat (29/6/2012). Menjelang bulan ramadhan memang sudah ada kenaikan untuk harga telur (TRIBUNSUMSEL/M.A.FAJRI)

Terpaksa Beli Beras Benjer

TRIBUNNEWS.COM TASIKMALAYA, - Harga beras dan telur ayam di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, mengalami kenaikan cukup signifikan selama beberapa hari terakhir ini. Harga beras kualitas baik IR 64 menembus Rp 9.000 per kg, sedang telur juga naik jadi Rp 17.000 per kg.

 Pemantauan di pasar tersebut, Kamis (24/1/2013), harga telur sehari sebelumnya bahkan sempat menembus harga Rp 18.500 per kg. "Tapi hari ini turun lagi jadi Rp 17.000 per kg, karena pengirimannya banyak," ungkap Euis (34), seorang pekerja di kios jualan telur di Pasar Cikurubuk, seraya menyebutkan harga sebelumnya hanya Rp 15.500 per kg.

 Euis sendiri mengaku tidak bisa memperkirakan kapan harga telur turun kembali. "Saya tidak bisa memperkirakan kapan turun lagi, karena harga telur memang selalu turun naik. Sekarang naik mungkin dipengaruhi masuknya bulan Maulid di mana banyak warga melakukan hajatan," ungkapnya.

Sementara harga beras IR 64 mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000 dari Rp 8.000 menjadi Rp 9.000 per kg-nya. Harga tersebut juga ternyata sudah berlangsung sejak seminggu lalu. Sementara beras jembar tembus pada harga Rp 10.000 per kg. Kualitas beras IR 64 dan jembar sebenarnya hampir sama. Cuma jembar lebih wangi.

 Enur (46), ibu rumah tangga warga Jalan Bantar, menuturkan, kendati harga tetap tapi kualitas beras IR 64 saat ini lebih menurun ketimbang beberapa hari lalu. "Sewaktu pertama kali naik jadi Rp 9.000 seminggu lalu, kualitasnya tampak baik. Tapi sekarang terlihat ada benjer (butiran beras remuk, Red). Tapi mau apa lagi, ya tetap dibeli," ujarnya saat membeli beras di salah satu kios.

Sebelum terjadi kenaikan, harga beras IR 64 sempat bertahan lama dengan harga Rp 8.500 per kg. Seminggu lalu, saat para ibu rumah tangga akan membeli beras dengan harga Rp 8.500 malah disodori beras yang banyak mengandung benjer dan gabah. Usut punya usut ternyata harga beras IR 64 naik jadi Rp 9.000 per kg.

Titin (37), ibu rumah tangga lainnya warga Jalan Cieunteung, mengatakan, beras IR 64 selama ini sudah menjadi konsumsi keluarganya sehari-hari. Selain kualitasnya cukup juga harganya masih terjangkau. "Tapi sekarang bisa sampai menembus Rp 9.000. Mudah-mudahan tidak naik lagi," harapnya. (stf)

Baca   Juga   :

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan