Proyek Geothermal Tetap Berlanjut
(PGE), di Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, terus berlanjut meski baru saja mengalami bencana longsor
TRIBUNNEWS.COM KERINCI, - Pembangunan mega proyek pembangkit listrik energi panas bumi, milik PT Pertamina Geothermal Energi (PGE), di Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, terus berlanjut meski baru saja mengalami bencana longsor yang menewaskan lima korban.
"Proyeknya tetap berlanjut lah. Masa proyek berhenti begitu saja. Ini kan proyek besar," ujar General Suport Manager PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) Ahmad, saat dikonfirmasi Tribun, Senin (28/1).
Dia mengatakan, tim dari Pertamina Pusat dan Kementerian Energi Sumberdaya Sedang Mineral, sedang melakukan investigasi di lokasi terjadinya longsor maut tersebut. "Kita juga sudah berkoordinasi dengan Polres Kerinci," katanya.
Sementara investigasi berlangsung, semua kegiatan di lokasi tersebut dihentikan, sampai keadaan pasca terjadinya longsor dinyatakan benar-benar aman bagi para pekerja yang ada di lokasi.
"Nanti setelah investigasi dari Pertamina Pusat dan Kementerian ESDM, tentunya akan ada masukan untuk perbaikan ke depan. Untuk menyatakan aman tentu ada prosesnya, dan ini butuh waktu," katanya.
Sementara untuk korban sendiri, semuanya sudah dipulangkan ke keluarga masing-masing.
"Yang luka juga sudah kita evakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Ini merupakan bencana alam," kata Ahmad.
Ahmad mengatakan jumlah kerugian belum dihitung, karena pihaknya masih fokus dengan investigasi di lapangan. "Harapan kita ke depannya tidak terjadi kondisi yang seperti ini," harapnya.
Ahmad juga mengaku kaget mendengar terjadinya bencana ini. Karena secara logis longsor tersebut tidak terjadi. "Namun ini namanya alam, tidak ada yang bisa melawan alam dan prediksi apa yang akan terjadi," katanya.
Soal target produksi, Ahmad mengaku tetap seperti jadwal semula, yakni pada 2015. "Daya yang dihasilkan mencapai 2x55 mega watt. Namun untuk tahap awal, yang akan di eksplorasi hanya 1x55 mega watt saja," katanya.
Kalau ini sudah berhasil, Ahmad mengaku tidak akan ada lagi pemadaman lampu di Kabupaten Kerinci. "Berapa Kabupaten yang akan dialiri kita kurang tahu, karena ini urusannya PLN. Namun yang jelas untuk wilayah Kerinci, Jambi, dan bisa juga ke Palembang serta Bengkulu," ujarnya.
Pantauan Tribun di lokasi terjadinya longsor, jarak antara camp pekerja cukup jauh. Bukit yang longsor juga tidak terjal dan ditumbuhi pohon kulit manis, sehingga sekilas tidak memungkinkan terjadinya longsor.
Menariknya lagi, longsor tersebut tidak menimbun jalan yang ada di bawahnya, namun matereil longsor melompati jalan tersebut dan menghantam kontainer yang menjadi tempat tinggal pekerja.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, M Zubaidi AR mengatakan terhitung sejak Senin proses evakuasi korban tanah longsor di Desa Lempur Tengah, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci selesai dilakukan. Menurutnya korban luka-luka masih dirawat di RS Mayjen A Thalib Kerinci.
"Korban meninggal telah dipulangkan ke keluarganya masing-masing," katanya. terkait korban meninggal menurut Zubaidi hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab dari pihak perusahaan.