Wanita Pemandu Karaoke di Bantul Tewas Keracunan Miras
Seorang wanita pemandu karaoke di Bantul, ditemukan sudah menjadi mayat, Rabu (6/11/2013) malam.
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Seorang wanita pemandu karaoke (PK) di kawasan Pantai Parangkusumo, Bantul, ditemukan sudah menjadi mayat, Rabu (6/11/2013) malam. Ia meninggal diduga akibat keracunan minuman keras.
PK itu bernama Klavi Novi Kristiana (18), wanita asal Ngrunut, Tulungagung, Jawa Timur.
"Berdasarkan analisa dari dokter, korban meninggal karena keracunan dari beberapa endapan minuman keras yang sudah lama dikonsumsi," kata Kapolsek Kretek, Bantul, Kompol Maryadi, Kamis (7/11/2013).
Pihaknya juga membenarkan, bahwa minuman keras yang mengakibatkan korban meninggal diperoleh dari tempatnya bekerja, yakni di tempat hiburan milik Anik (46) di komplek Pantai Parangkusumo. Akan tetapi, Maryadi membantah jika korban telah overdosis.
"Keterangan dari Anik dan ibu kandung, korban memang suka minum apa saja (jenis minuman keras), namun bukan overdosis, kabarnya korban hanya suka ngemil tapi susah makan," katanya.
Ia mengungkapkan, korban diketahui sering berpindah rumah kontrakan. Akan tetapi, korban tinggal di seorang diri di Parangkusumo baru sekitar tiga bulan supaya lebih dekat dengan tempatnya bekerja sebagai PK.
Adanya kasus peredaran minuman keras di kawasan Parangkusumo tersebut, memacu polisi untuk kembali melakukan operasi penertiban.
"Saya rasa ini masih bersifat kasuistik, karena korbannya hanya satu orang, kebetulan malam 1 Suro sehingga mungkin minumnya berlebihan tidak terkontrol, namun kalau nanti bikin masyarakat resah bisa dilakukan operasi," katanya.
Salah seorang tetangganya, Watin (53) mengaku, korban memang seorang PK yang biasa mangkal di tempat karaoke Anik di Parangkusumo. Ia juga sudah tiga hari ini tidak terlihat di rumah kontrakannya karena sering bolak-balik ke rumah sakit.
Awalnya pada malam 1 Suro kemarin, korban pertama kali di bawa ke rumah sakit, namun langsung diperbolehkan pulang dan dilakukan rawat jalan. Kemudian pada Selasa (5/11/2013) malam, ia kembali mengeluh sakit perutnya. Oleh ibunya yang sudah menungguinya dan warga sekitar, korban kembali dilarikan ke rumah sakit. Dan Rabu pukul 03.00 dini hari kemarin, ia dinyatakan meninggal dunia.
"Korban sudah diperiksakan oleh ibunya, karena korban sudah tiga hari ini sakit dan telah diperiksakan ke rumah sakit beberapa kali, bahkan ibunya jauh-jauh ke sini (Parangkusumo) untuk menunggui dia," katanya.
Namun, Watin membantah bahwa korban meninggal karena minuman keras, akan tetapi karena sakit maag yang sudah lama diderita, selain itu korban meninggal juga bukan ketika sedang mengkonsumsi minuman keras.
"Tidak itu, dia (korban) memang sering minum, tetapi tidak sampai mabuk. Meninggal karena overdosis minuman keras itu hanya isu," katanya. (had)