Selasa, 19 Agustus 2025

Lapsus Jejak ISIS di Jatim

Ini Jalur Yang Dilalui Pendukung ISIS ke Irak dan Suriah

“Di Lamongan misalnya, ada tokoh Wildan, pengebom bunuh diri di Irak dan menewaskan 70 orang. Selain itu di Lamongan kabarnya juga ada satu keluarga

zoom-inlihat foto Ini Jalur Yang Dilalui Pendukung ISIS ke Irak dan Suriah
HO/Wikipedia
Abu Bakr al-Baghdadi menunjukkan diri pertama kali lewat tayangan video ketika berkhotbah di Mosul, Irak, Juli 2014. Ia mengklaim sebagai khalifah Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

Tim itu juga bertugas menjemput relawan ISIS Indonesia di Istanbul.

“Biaya keberangkatan juga sudah ada yang menanggung. Biayanya sampai 1.500 dolar AS per orang (Rp 18 juta),” beber Wawan.

Menurut Wawan, gencarnya rekrutmen relawan ISIS di Indonesia ini memicu sikap resisten dari sebagian kalangan terhadap berbagai aktivitas yang disinyalir terkait ISIS.

Mereka khawatir organisasi itu berdampak buruk terhadap masyarakat Indonesia.

“Masyarakat juga cemas kalau suatu saat mereka yang berangkat ke sana (Irak maupun Suriah) kembali ke Indonesia, mereka akan melakukan hal yang sama di Indonesia,” ucap pengajar Lemhanas tersebut.

Meski menganggap ketakutan  itu wajar, Wawan mengimbau semua elemen tetap kepala dingin dan tidak terjebak ke pusaran konflik di Timur Tengah.

“ISIS itu kan terjadi di Irak dan Suriah, jadi mengapa kita mesti ikut-ikut?” sebut Wawan.

Meski begitu, kata Wawan, masyarakat juga harus mengawasi anggota keluarganya.

Apabila ada perilaku dan pemikiran aneh, ataupun apabila ada yang mengajak untuk melakukan kegiatan-kegiatan di luar kebiasaan, keluarga harus tahu.

Demikian pula masyarakat harus tahu-aktivitas di sekelilingnya.

Ia mengapresiasi Pergub Jatim nomor 51 tahun 2014 tentang Larangan Keberadaan Gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang baru diteken, merupakan satu langkah yang bisa diapresiasi dan dicontoh pemerintah daerah lain.

“Pergub itu adalah langkah antisipatif. Langkah jemput bola untuk mencegah agar pengaruh ISIS di Jawa Timur tidak sampai meledak. Bagaimanapun pencegahan sejak dini lebih penting dilakukan daripada mengatasi ketika sudah terjadi gejolak,” pungkas Wawan. (ben)

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan