Kapten Kapal Nekat Mencuri Ikan karena Gaji Kecil
Seorang kapten kapal di Bitung nekat mencuri hanya karena alasan gaji ABK kecil.
Editor:
Dewi Agustina
"Saya bersama dua orang lainnya menyewa perahu jenis perahu taksi yang dipergunakan untuk transportasi penyeberangan dari Ruko Pateten ke Pulau Lembeh. Sebelumnya kami telepon menanyakan posisi kapal penampung kalau sudah berada disekitar 10 mil dari Pelabuhan Perikanan Aertembaga kami langsung menghampiri kapal lalu beraksi," aku Yudi di Mapolsek Bitung Timur Kamis kemarin.
Aksi pembelian ikan di kapal penampung dilakukan pada waktu yang tidak tentu sering saat masih terang dan saat hari sudah malam.
"Ini sudah yang kedua kalinya. Lokasi di 3 mil dari wilayah Batu Kapal Lembeh," urainya.
Setelah memperoleh ikan-ikan tersebut Yudi langsung menjual kepada pembeli lainnya untuk dipasarkan ke pasar-pasar tradisional.
"Tidak ada modal melakukan aksi ini," ujarnya.
Terpisah Ko' Teddy alias Aso pemilik perusahaan mengatakan, awalnya dia tidak tega menjerat karyawannya yang bertugas di kapal penampung ke ranah hukum, namun apa mau dikata kesabaran orang ada batasnya membuatnya melaporkan kepada pihak yang berwajib.
"Saya tanya mereka tidak jujur, sehingga saya lapor agar ada efek kepada karyawan lainnya," sebut Teddy.
Menurutnya, pengakuan pelaku yang mengatakan kekurangan gaji tidak pernah disampaikan secara langsung kepadanya, malah ada pihak yang seakan menantangnya dengan meminta dirinya menyampaikan siapa yang melaporkan perbuatan para pelaku.
"Oh, itu seperti menantang saya," ujarnya menjelaskan.
Para karyawannya yang bertolak ke laut setiap berangkat diberi Rp 100 ribu. Setiap hari dilaut diberi Rp 10 ribu untuk tiga kali dalam sebulan bertolak ke laut.
"Satu trip digaji Rp 600 ribu, belum ditambah premi pembagian ikan yang diambil per ton Rp 14 ribu. Satu trip Rp 1,2 juta yang saya berikan kepada mereka. Sedangkan gajinya Rp 2,4 juta belum termasuk premi yang lain. Gaji yang saya bayar ke mereka sesuai kemauan masing-masing," katanya sembari menambahkan tidak menyesalkan berapa kerugian yang diperoleh melainkan sudah berapa lama mereka melakukan ini.(crz)