Warga Spanyol Jadi Korban Kecelakaan di Denpasar
"Karena kurang hati-hati, saat berpapasan Vario mengambil haluan terlalu ke kanan melewati marka jalan, sehingga terjadi tabrakan," ujar
TRIBUNNEWS.COM,DENPASAR - Laura Garcia Jordan (40) terus memegangi penyangga leher saat berada di ruang IGD RSUP Sanglah, Kamis (25/12).
Sementara rekannya sesama warga Barcelona, Spanyol, Oriol Canals Boix (39) belum sadarkan diri.
Kedua WNA ini dilarikan ke RSUP Sanglah setelah mengalami kecelakaan di Jalan Raya Banjar Delod Blumbang, Desa Kendran, Kecamatan Tegalalang, Gianyar.
"Kedua korban cedera parah, tapi yang paling parah laki-lakinya, tangan kiri patah dan mulut mengeluarkan darah," ujar petugas klinik Ari Santhi yang menyertai kedua korban ini ke RSUP Sanglah.
Keduanya mengalami kecelakaan saat mengendarai Honda Vario DK 2638 LV sekitar pukul 13.30 Wita. Kala itu, keduanya meluncur dari arah selatan menuju utara Jalan Raya Banjar Delod Blumbang, sementara dari arah berlawanan, I Made Jaya yang mengendarai motor Kymco DK 6105 LE.
Saat berpapasan, motor yang dikendarai WNA asal Barcelona Spanyol ini mengambil haluan terlalu ke kanan. Alhasil, dalam hitungan detik, benturan pun tak terhindar.
"Karena kurang hati-hati, saat berpapasan Vario mengambil haluan terlalu ke kanan melewati marka jalan, sehingga terjadi tabrakan," ujar Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Heri Supriawan.
Sebelumnya, kedua korban sempat dilarikan ke Klinik Ari Santhi, Ubud. Namun, luka yang dialami sangat parah, mereka dilarikan ke RSUP Sanglah dan tiba pukul 15.30 Wita.
Oriol yang tak sadarkan diri dan Laura langsung mendapat penanganan dari tim medis di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Petugas medis RSUP Sanglah mengatakan, Oriol mengalami cedera kepala berat dan patah tulang pada tangan kiri. Sedangkan Laura mengalami cedera kepala ringan dan lecet di beberapa bagian tubuhnya.
"Korban Laura mengalami luka pada dagu, tangan kanan lecet, dan mata kanan bengkak," jelasnya kepada Tribun Bali.
Dari tempat kejadian perkara, wartawan Tribun Bali melaporkan, sejumlah warga mengatakan, kecelakaan itu disebabkan karena pengendara menghindari jalanan yang berlubang.
Saat Tribun Bali(Tribunnews.com Network) mengamati lubang tersebut tidak terlalu dalam dan kerusakannya tidak terlalu parah.
I Wayan Tuika (34), warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian meyakini penyebab sebenarnya bukan karena jalan rusak. Namun kejahilan mahkluk halus penghuni seputar jalan yang banyak di tumbuhi pohon belayur tersebut.
Kata dia, sebelum dijadikan jalan umum, tahun 1970-an, kawasan ini merupakan tukad (sungai besar) yang kedalaman lebih dari 20 meter.
"Dalam kepercayaan orang Bali, tukad kan tempat tinggal mahkluk astral. Karena rumahnya digusur, mereka marah dan menjahili pengendara. Apalagi bila pengendara yang tidak membunyikan klakson," ujarnya, Kamis (25/12).
Menurutnya, kecelakaan terjadi sepanjang tahun di tempat ini. Bulan ini, ada lima pengendara motor dan sepeda gayung yang celaka di lokasi tersebut. Semuanya pengendara merupakan WNA.
"Empat hari lalu, ada bule bersepeda. Padahal laju sepedanya pelan. Tapi entah kenapa bisa jatuh. Anehnya lagi, darahnya mengucur deras dari kepala dan telinga," ungkapnya.
Anehnya, lanjut dia, bila warga setempat yang jatuh, tidak pernah mengalami luka serius.
"Seperti kecelakaan tadi. Padahal warga Manuaba yang mengendarai motor matik terlempar sejauh tiga meter dan motornya nyemplung sungai, tapi tidak ada luka serius, hanya lecet sedikit di lengan kanannya," ungkapnya.
Mengetahui tempat tersebut sangat angker, Tuika sigap menguruk darah bule memakai gerabah, lalu dibakar.
"Kalau tidak cepat-cepat dibakar darahnya, nanti jadi santapan ruh halus. Kalau sampai dimakan, nyawa bule ini pasti tidak akan tertolong," ujarnya sembari memerhatikan pepohonan yang terdapat di sana.
Nyungsep di Ban Truk
PADA hari yang sama, kecelakaan juga terjadi di Jalan By Pass Prof Ida Bagus Mantra, Ketewel, Kamis (25/12) pukul 15/30 Wita.
Sebuah motor nyungsep dilindas truk pengangkut pasir.
Seorang saksi mata, Wayan Witara mengatakan, awalnya truk berjalan pelan ke arah Denpasar, usai sopir truk minum kopi di sebuah warung.
Namun, tiba-tiba sebuah motor melaju kencang, sehingga kecelakaan tak terhindarkan.
Wisnu Agus Pangestu (20), warga Banjar Kawan, Bangli yang mengendarai Honda Beat Putih DK 8535 PE terpaksa dilarikan ke RSUP Sanglah.
Ia mengalami patah tulang pada kaki kiri dan lecet di dahi.
Menurut Witara, kala itu, truk yang dikemudikan Komang Dharma Wiguna, asal Desa Tamlang, Buleleng usai istirahat di sebuah warung.
Truk bernopol DK 9433 MC ini hendak menuju arah Denpasar.
"Saya tidak sadar, tahu-tahu sudah nabrak," ujar Wisnu saat ditemui di RSUP Sanglah.
Saat dirawat nampak sejumlah keluarga korban datang ke ruang IGD. Namun saat dimintai komentarnya mereka enggan memberikan penjelasan.
"Kalau kejadiannya saya tidak tahu," ujar salah satu anggota keluarga korban.