Akibat Narkoba, SL Tanpa Sadar Bakar Uang Rp 16 Juta
Dalam kondisi setengah sadar, uang kertas sebanyak Rp 16 juta ia keluarkan dari lemari, lalu dibakarnya.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Malam itu, seusai mengonsumsi berbagai jenis narkoba, SL berhalunisasi. Ia sempat teringat nasib istri dan masa depan keluarganya, namun rekan-rekannya terus datang dan menghubungi, membuatnya tak kunjung lepas dari narkoba.
SL kemudian menyadari, faktor utama dirinya terjerumus adalah uang. Dalam kondisi setengah sadar, uang kertas sebanyak Rp 16 juta ia keluarkan dari lemari, lalu dibakarnya.
Setekah itu, sistem syaraf pusatnya terganggu hingga membuatnya pingsan. Pihak keluarga yang mencium asap itu langsung mendobrak kamar SL, dan membawanya ke Pondok Rehabilitasi Narkoba Al-Barokah Manggar, Balikpapan.
"Saya tahunya sudah ada di pondok ini. Setelah saya bakar uang Rp 16 juta hasil dari menjual narkoba saya langsung pingsan dan dibawa ke sini (pondok)," ujar SL bercerita usai mengikuti kegiatan rutin rehabilitasi, shalat, dan zikir di Pondok Al-Barokah, belum lama ini.
Ia mengungkapkan, selama belasan tahun menjadi pengguna narkoba dan menjadi bandar di kawasan Balikpapan dan Kutai Kartanegara.
"Sampai sekarang mereka yang dulu jadi kurir dan pelanggan saya masih sering datang ke rumah. Nawarin barang (narkoba), bahkan gratis," ungkapnya.
Padahal, kata SL, dirinya sudah berhenti sejak 2007. Di puncak masa candunya, SL mengaku seperti gila. Sering senyum dan bicara sendiri.
"Pokoknya hampir gila kena narkoba. Dari jadi pemakai, kurir, sampai bandar," katanya.
Sampai saat ini SL mengaku bersalah karena teman-teman yang dulu menjadi pengedar narkobanya masih bergelut dengan barang haram tersebut, bahkan di antaranya menjadi bandar.
"Saya kan pernah coba semuanya, mulai dari ganja, putaw, inex, sabu-sabu," ujarnya.
Sebagai bentuk penyesalan, lanjut dia, coba mengajak beberapa rekannya yang dulu pernah ia ajak mengedarkan narkoba untuk melakukan rehabilitasi di pondok.
"Saya bujuk mereka sampai akhirnya ada dua orang yang mau ikut," ujarnya yang diiyakan Habib Abdul Wahid selaku pimpinan Pondok Al-Barokah.
Karena narkoba, rumah tangga SL juga hancur, sang istri menceraikannya. Perlahan ia bangkit, bahkan jauh lebih baik.
"Saya sudah nikah lagi, sudah punya anak. Usaha dagang saya juga lancar, alhamdulillah istri juga tidak mempermasalahkan masa lalu saya," ungkapnya.
Tobat saat Makan