Bentrok PP dan IPK, Wapres Minta Gubernur Sumut dan Walikota Medan Tuntaskan Konflik
Jusuf Kalla mengaku sudah tahu, kedua organisasi tersebut memang tidak akur sudah sejak lama, dan kerap terlibat konflik.
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kota Medan, Sumatera Utara sempat mencekam pada Sabtu (30/1/2016) lalu karena bentrokan antara dua organisasi kepemudaan (OKP).
Bentrok ratusan orang dari organisasi masa Ikatan Pemuda Karya (IPK) dan Pemuda Pancasila (PP), itu menewaskan dua orang.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (2/2/1016), mengaku sudah tahu, kedua organisasi tersebut memang tidak akur sudah sejak lama, dan kerap terlibat konflik.
"Di Medan itu saya kira sejak lama antar dua organisasi itu sering ada masalah," katanya.
Ia menilai, pemerintah daerah lebih paham soal duduk perkara dari konflik dua OKP tersebut.
Ia mengimbau Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan Pemerintah Kota Medan, segera menanganinya, agar tidak terulang kasus serupa.
"Ya Gubernur, Wali Kota lah selesaikan," ujarnya.
Bentrok tersebut bermula dari konvoi ratusan anggota IPK, yang hendak menuju Jalan Pelajar, untuk menghadiri acara organisasi.
Saat melintas di depan Kantor Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP, di kawasan Jalan Thamrin, Medan, kedua kubu terlibat saling ejek, yang memicu bentrokan.
Dua korban tewas adalah Monang Hutabarat dan Sepri Marbun. Keduanya tewas karena hantaman benda tajam dan benda tumpul.
Pasca-insiden, polisi mengamankan puluhan orang yang terlibat bentrokan dan penganiayaan.