Rabu, 13 Agustus 2025

Lembaran Rupiah Milik Warga Perbatasan Indonesia-Malaysia Tercerai-berai saat Disimpan di Rumah

Bagi masyarakat di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, menyimpan uang ke bank memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Pontianak/Nasaruddin
Warga menunjukkan lembaran rupiah yang rusak karena tikus maupun rayap di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Rabu (27/7/2016). Warga di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia ini lebih memilih menyimpan uang di rumah karena jarak menuju bank yang jauh. 

Bank Indonesia perwakilan Kalbar menggelar Kas Keliling di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, perbatasan Indonesia-Malaysia, Rabu (27/7/2016).

Pada kesempatan itu, masyarakat yang mempunyai uang kecil dan lusuh menukarkan dengan uang yang baru.

Humas Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Barat (Kalbar), Sony Ciputra (33) mengatakan, Kas Keliling merupakan bagian dari kebijakan uang bersih.

Bank Indonesia menginginkan di seluruh wilayah Indonesia, uang yang tersedia di masyarakat, bisa mencukupi dan dalam kondisi yang layak edar.

"Perbatasan kita pilih itu karena dua dimensi. Selain tugas kita, juga agar masyarakat bangga menggunakan rupiah. Kalau uangnya bagus kan masyarakat senang," kata Sony, di sela-sela kegiatan.

Sehari sebelumnya, Kas Keliling juga digelar di Kecamatan Galing. Sementara setelah Temajuk, rombongan Bank Indonesia melanjutkan Kas Keliling di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, yang berbatasan dengan Biawak, Malaysia.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan