1000 Al Quran Digital Indeks Braile untuk Penyandang Tuna Netra di Jawa Barat
Setiap penyandang disabiltas bisa memanfaatkan Alquran itu dengan pena khusus
Penulis:
Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sebanyak 1000 tuna netra di Jabar mendapatkan 1000 Alquran digital indeks braile, Senin (7/11/2016).
Pemberian itu bertujuan membantu para tuna netra agar bisa mempelajari, memahami, dan mengamalkan Alquran.
Alquran digital indeks braile itu hanya memiliki 10 halaman yang berisi nama-nama surat dalam bentuk huruf braile.
Setiap penyandang disabiltas bisa memanfaatkan Alquran itu dengan pena khusus.
Adapun cara pemakaiannya, para penyandang tuna netra tinggal memilih surat yang dipilih menggunakan pena tersebut.
Pena itu bisa mengeluarkan suara seorang pria yang membacakan surat yang dipilih.
"Jadi pena itu ada sensor khusus. Nanti setelah penyandang tuna netra memilih surat yang diinginkan, keluaur suara syekh yang membacakan," kata Nina Bawazir, pembina Yayasan Baitul Al Khairiyah ketika berbincang dengan Tribun.
Menurut Nina, penyandang tuna netra yang mendapakan Alquran tersebut sangat beruntung sebab harga Alquran tersebut itu cukup mahal.
Menurutnya, satu buah Alquran yang diberikan itu berharga 100 dolar.
"Aquran ini buatan Singapura, tapi untuk keakuratannya dijamin karena kami juga cek juga bersama percetakan Alquran," kata Nina.
Hal senada juga dikatakan Ketua Yayasan Baitul Al Khairiyah, Nadia Bawasir.
Ia menyebut, Alquran itu lebih ringan ketimbang Alquran braile pada umumnya.
Alquran braile pada umumnya memiliki berat lima kilogram setiap satu juznya.
"Alquran ini bisa didengarkan sehingga penyandang tuna netra bisa muda memahami. Karena masih banyak penyandang tuna netra yang tidak bisa membaca Alquran braile karena dari awal tidak pernah diajarkan atau malu," kata Nadia.