18 Kepsek di Buleleng Protes Beasiswa Miskin Dipotong Rp 2,2 Juta
Sebanyak 18 kepala sekolah (kepsek) swasta di Buleleng, Bali protes dengan kebijakan pemotongan beasiswa miskin sebesar Rp 2,2 juta.
Dengan pengurangan beasiswa miskin dari Rp 3,2 juta menjadi Rp 1 juta, maka penerima beasiswa miskin akan semakin banyak dan merata.
Baca: Pengemudi Angkot Paguyuban C10: Sekarang Setoran Rp 100 Ribu Saja Sulit
Mengenai permintaan kepala sekolah yang meminta kenaikan beasiswa miskin ia merasa sah-sah saja.
Namun inipun akan berdampak dengan jumlah peserta penerima beasiswa.
"Kalau dengan Rp 1 juta, anak miskin bisa dibantu 100 orang. Kalau diminta Rp 3 juta cuma 30 orang yang dapat, kalau dipakai Rp 2 juta hanya 50 orang yang dapat," jelasnya.
Anggaran untuk beasiswa miskin di APBD Pemprov Bali tahun 2017 sebesar Rp 8 miliar.
Untuk kriteria mendapatkan beasiswa miskin dilakukan sekolah dengan melihat dari pekerjaan orang tua, kartu miskin, dan meninjau langsung keberadaan kondisi dari rumah tinggal siswa bersangkutan.
Sekolah Swasta Minta Rp 2 Juta
Anggota DPRD Bali Kresna Budi berharap Pemprov Bali bisa mengabulkan permintaan sekolah swasta.
Anggota Komisi I itu menilai Pemprov Bali mampu memberikan beasiswa minimal Rp 2 juta kepada setiap siswa miskin dengan menambahkan di APBD Perubahan 2017.
"Kalau sekarang tidak bisa, kami meminta APBD perubahan nanti bisa dinaikkan. Ini semua demi anak-anak kita," ujar politisi asal Buleleng ini.
Dengan demikian, pemangkasan jika diberikan Rp 2 juta hanya berkurang 1,2 juta, tidak sebesar yang saat ini berlaku dipangkas sebesar Rp 2,2 juta.