Minggu, 28 September 2025

Paku Payung dan Logam Bersarang di Perut Hendro, Dari Mana Asalnya?

Jarum infus tertancap di tangannya. Hendro tak tampak mengeluhkan perutnya yang sering nyeri akibat bersarangnya paku payung dan logam lain.

Editor: Dewi Agustina
www.bhasafm.co.id
Hasil rontgen yang menunjukkan banyak logam di perut Hendro Wijatmiko. 

"Dan perawat takut untuk memberi izin," terangnya.

RSD dr Soebandi pertama kali menangani kasus seperti ini. Menurut Evy, hal yang menjadi perhatian pihak rumah sakit saat ini adalah potensi usus pecah.

"Diamati dan diukur lingkar perutnya supaya bisa diketahui apabila ada peningkatan lebar pinggang pasien. Apabila ada peningkatan mendadak, bisa segera dilakukan tindakan dan bisa mencegah pecahnya usus dan infeksinya rongga perut dan organ-organ dalam perut," terangnya.

Secara medis, usus harus bergerak. Karena ada benda tajam di dalamnya, pergerakan pada usus memungkinkan adanya pergeseran yang menimbulkan luka.

Masalahnya, kata Evy, logam tajam di dalam usus Hendro beberapa sudah saling bertumpukan. Andai jumlah logam tajam itu masih jarang, kemungkinan usus pecah tidak akan terjadi.

Saat ditanya tentang kemungkinan tindakan operasi bagi Hendro, Evy menjawab, belum bisa ditentukan.

"Kecuali pecah (usus) atau infeksi (organ dalam perut lain)," terangnya.

Baca: Pelaku Tulis Lengkap Rencana Target Lokasi Bom, Sasarannya Rumah Makan, Kafe dan Tempat Ibadah

Sementara tindakan medis lain, seperti endoskopi, sudah tidak bermanfaat jika dilakukan. Soalnya, tindakan itu hanya melihat benda-benda asing sampai pada lambung.

Sementara paku payung dalam perut Hendro sudah berada di bawah lambung.

Hendro masuk ke RSD dr Soebandi dengan kondisi fisik sehat. Ia bisa berjalan. Tapi tetap merasakan nyeri di perut.

"Kesadarannya bagus. Tensinya bagus. Kooperatif juga. Bisa diajak ngobrol. Bisa ditanya. Menjawab dengan bagus," terangnya.

Adanya paku payung dan benda tajam lain dalam usus tersebut diketahui setelah hasil rontgen polos RS yang merujuknya, muncul.

Kepada petugas medis, kata Evy, Hendro mengakui mulai menelan paku payung sejak 4 tahun yang lalu.

Tindakan awal yang dilakukan pihak RSD Soebandi kepada Hendro, yakni melakukan penyuntikan untuk mengurangi rasa nyeri di perut.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan