Rombongan Kemenag Pasuruan Rinsek Ditabrak Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang
kecelakaan yang melibatkan mobil dengan Kereta Api (KA) karena minimnya tanda atau rambu bahaya yang terpasang.
Editor:
Sugiyarto
Rambu berupa sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) tersebut sempat terpasang namun rusak akibat cuaca.
Muzamil (52), warga Nguling yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pasang gigi palsu di sekitar perlintasan maut itu mengatakan, sudah lama di tempat ini tidak terpasang rambu.
Rambu peringatan yang masih terpasang sekitar lima tahun silam itu, dikatakan berupa sirene hingga lampu peringatan sebagaimana pada sistem peringatan dini kereta api.
“Saya ingat waktu itu, sirene tiba-tiba bunyi, kayak konslet. Padahal tidak ada kereta. Terus tahu-tahunya sirene sudah terbongkar dan sampai sekarang tidak dipasang baru,” tambah Muzamil.
Selain sirene rusak, lampu rambu peringatan berwarna kuning dan merah di perlintasan ini justru terlebih dahulu tidak berfungsi.
Rusaknya lampu peringatan itu oleh Muzamil diperkirakan karena terkena paparan panas dan hujan.
Oleh Muzamil, peristiwa mobil Toyota Rush dihantam kereta tersebut, sepertinya benar-benar menjadi malapetaka.
Pasalnya, di perlintasan tanpa palang pintu ini, biasanya berjaga dua orang saling bergantian.
“Ini saya kurang tahu juga, tidak ada penjaga perlintasan. Ada kok, dua orang gantian jaga,” tambahnya