Pelanggan Ingin Pijat, Elisa Ditemukan Meninggal Dunia
Tak juga mendapatkan respon dari pemilik rumah, Sainuddin memutuskan untuk pergi ke kebun. Dia ke kebun untuk melakukan aktivitas rutinnya.
Editor:
Hendra Gunawan
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN- Elisa Kanalung (48), seorang tukang pijat ditemukan meninggal dunia oleh pelanggannya.
Pria asal Dusun Biau, Kelurahan Sigaso, Kecamatan Atinggola, Provinsi Gorontalo ini ditemukan Sainuddin (51) dan sejumlah warga telah terbujur kaku di dalam kamar sebuah rumah di Jalan Tien Soeharto, Kecamatan Nunukan.
Baca: Guru Honorer Cantik Ini Nyambi Jadi Biduan Kampung
Kasubbag Humas Polres Nunukan, Iptu Muhamad Karyadi mengatakan, awalnya Sainuddin, salah seorang pelanggan Elisa hendak memeriksakan kakinya yang bermasalah. Sebelumnya, dia sudah janjian dengan Elisa untuk berkunjung.
"Dia datang tidak ketemu sama korban. Ketok ketok pintu tidak dibuka juga. Mungkin masih terlalu pagi. Kan waktu itu jam 06.30,” ujarnya, Senin (4/12/2017).
Tak juga mendapatkan respon dari pemilik rumah, Sainuddin memutuskan untuk pergi ke kebun. Dia ke kebun untuk melakukan aktivitas rutinnya.
“Tapi baru saja mulai berkebun, kakinya terasa sakit. Jadi dia memutuskan kembali untuk memijatkan kakinya ke dukun pijat langganannya,” ujarnya.
Saat kembali ke rumah kediaman Elisa, Sainuddin kembali mengetuk-ngetuk pintu. Namun tetap tidak ada respon.
“Dia lalu menelepon dan terdengar bunyi handphone dari dalam kamar. Tetapi tidak diangkat oleh Elisa,” ujarnya.
Merasa curiga, Sainuddin memberitahukan kepada salah seorang tetangga korban. Merekapun bersama-sama mengecek dengan mengetuk pintu sambil meneriakkan nama Elisa.
“Tetap juga tidak ada jawaban. Keduanya akhirnya memberitahukan kepada ketua RT dan warga sekitar,” ujarnya.
Warga yang datang lalu membuka jendela kamar rumah Elisa. “Setelah dibuka terlihat korban terbaring dalam posisi miring sudah dalam keadaan meninggal dunia di dalam kamar,” ujarnya.
Mendapatkan laporan warga, Polisi lalu membawa jenazah untuk dilakukan visum. “Hasil keterangan dokter menyatakan kematian Elisa Kanalung merupakan kematian yang wajar. Setelah divisum langsung kami serahkan ke RT setempat untuk dikebumikan," ujarnya.
