Kamis, 9 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Ironi Respons pada Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Disebut Takdir, Dibangun Ulang Pakai APBN

Respons pengelola pondok dan negara terhadap tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny menuai ironi.

Dok. Basarnas Surabaya
RESPON TRAGEDI AL KHOZINY - Dalam foto: Proses evakuasi korban reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu (5/10/2025) dini hari. Ironi respon pengelola pondok dan negara terhadap tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang telah menewaskan 67 orang santri. 

TRIBUNNEWS.COM - Tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, berujung pada dua dimensi yang berbeda dalam merespons.

Yakni, respons dari pengasuh pondok dan negara.

Bangunan yang difungsikan sebagai musala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo runtuh dan menimpa para santri saat sedang melakukan salat asar, Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Upaya pencarian dan penyelamatan korban Ponpes Al Khoziny dilakukan selama sembilan hari, hingga akhirnya resmi ditutup pada Selasa (7/10/2025) siang.

Total tercatat ada 171 orang korban, dengan rincian 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia (termasuk 8 body parts atau potongan tubuh).

Adapun saat insiden terjadi, ratusan santri sedang antre untuk menjalankan ibadah shalat Asar, sedangkan proses pengecoran lantai tiga dan empat sedang berlangsung. 

Sesaat sebelum runtuh, sempat terasa goyangan ringan pada struktur bangunan. Lalu, terdengar suara gemuruh seperti gempa bumi kala runtuh terjadi. 

Bagian ujung lantai atas ambruk terlebih dahulu, disusul runtuh secara progresif (pancake collapse) ke bawah, menimpa seluruh lantai dasar.

Polemik dari Respons Pengasuh Ponpes yang Sebut Takdir dari Allah

Menanggapi insiden tragis yang menewaskan lebih dari 60 santri ini, KH Abdul Salam Mujib selaku pengasuh Ponpes Al Khoziny menyebutnya sebagai takdir.

Sehingga, semua pihak diharapkan dapat bersabar.

Baca juga: Setelah Identifikasi Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Selesai, Polisi Akan Jalankan Proses Hukum

“Saya kira ini takdir dari Allah. Jadi, semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik,” ujar KH Abdul Salam Mujib kepada awak media, Senin (29/09/2025) malam.     

“Ya, mudah-mudahan dibalas dengan kebaikan oleh Allah yang lebih daripada musibah ini,” imbuh kiai yang juga Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo itu.     

Akan tetapi, respons pengasuh Ponpes Al Khoziny yang menyebut insiden ini sebagai takdir menuai kritikan tajam, lantaran dinilai hanya sebagai dalih untuk menghindar dari tanggung jawab.

Apalagi, berdasarkan analisa tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.

Seharusnya, kegagalan konstruksi ini bisa dicegah dengan perencanaan yang matang, desain yang tepat dan memenuhi standar kode bangunan, serta penggunaan material yang berkualitas dan tenaga kerja yang kompeten.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved