Kisah Bule Ganteng Asal Selandia Baru Nikahi Gadis Wonogiri: Jadi Mualaf Hingga Lafalkan Ijab Kabul
"Sebelum menjadi mualaf, dia butuh waktu. Akhirnya dia bilang setuju," tuturnya.
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, WONOGIRI - Jodoh tidak tahu asalnya dari mana, wanita asal Wonogiri, Jawa Tengah contohnya.
Rini, gadis Dusun Klepu, Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, tak pernah bermimpi akan berjodoh dengan seorang bule tampan bermata biru asal Selandia Baru.
Gadis yang tinggal sekitar 60 kilometer dari Kota Wonogiri itu menghebohkan dunia maya setelah menikah dengan Ezra Liam Honan (20), pria asal Selandia Baru yang bekerja di Australia sebagai manajer perusahaan ritel, Jumat (26/1/2018).
Baca: Saat Ketua KPU dan Bawaslu Naik Motor Patwal Untuk Verifikasi Faktual Partai Politik
Kehebohan Rini yang bernama asli Sri Rahayu (21) menikah dengan Ezra bukan hanya soal dua paras yang jauh berbeda.
Ezra berwajah tampan dan bola matanya biru.
Sementara Rini, selain gadis desa lulusan SMP, pekerjaannya hanyalah seorang babysitter di sebuah apartemen di Jakarta Pusat.
Saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/1/2018), Rini yang mengaku berada di Jakarta menyebutkan, setelah menikah dengan bule ganteng, ia banyak di-bully warganet (netizen) di media sosial.
Salah satunya ia disebut lebih tua daripada suaminya.
Baca: Benda Misterius Berupa Bongkahan Es Jatuh Dari Langit, Setelah Diuji Lab Ternyata Kotoran Manusia
"Setelah viral di media sosial karena saya menikah dengan bule ganteng, banyak yang posting komentar di Instagram. Salah satunya, katanya saya lebih tua," ujar Rini.
Kendati mendapatkan komentar miring, Rini tak memedulikannya.
Ia meyakini bahwa Ezra merupakan jodoh yang sudah ditakdirkan dari Tuhan untuk mendampingi hidupnya.
Terlebih lagi, untuk sampai ke jenjang pernikahan, Ezra dan Rini harus melalui berbagai cobaan.
Cobaan itu mulai dari orangtua yang awalnya tidak setuju hingga pengurusan administrasi pernikahan yang menguras energi.
Baca: Jokowi Jadi Presiden RI Kedua yang Mengunjungi Afghanistan Setelah 57 Tahun
"Saat ini saya senang sekali setelah menikah dengan Ezra. Pasalnya, perjuangan berat yang harus saya lalui dalam dua bulan terakhir hingga akhirnya saya menjadi istri sah Ezra," ungkap Rini.
Rini menceritakan, untuk pengurusan administrasi pernikahan, ia dan Ezra harus bolak-balik Wonogiri-Jakarta.
Namun, ia bersyukur cobaan itu bisa mereka lalui.
"Kami sampai terbang Solo-Jakarta sebanyak tiga kali dalam dua hari untuk mengurus kelengkapan administrasi pernikahan. Bahkan kami pernah ketinggalan pesawat karena terjebak macet tiga jam," kata Rini.
Awal berkenalan
Ia mengaku belum bertemu dengan mertuanya setelah menikah dengan Ezra.
Saat ini dirinya fokus mengurus visa agar bisa bertemu mertuanya di Selandia Baru.
"Sekarang saya masih bekerja di Jakarta. Setelah surat selesai diurus, saya akan menyusul Ezra di Australia, lalu menemui mertua saya," ucap Rini.
Ketika ditanya ke mana akan berbulan madu, putri bungsu pasangan Sukiman dan Wagiyem itu mengaku belum ada waktu untuk berbulan madu, apalagi Ezra akan kembali bekerja.
Baca: Masih Fokus Garap Setya Novanto, KPK Belum Berniat Panggil SBY
Tentang awal berkenalan dengan Ezra, Rini menceritakan, pertama kali berkenalan dengan suaminya itu di Pantai Kuta Bali setahun yang lalu.
Setelah berkenalan, ia sering berkomunikasi dengan Ezra via jejaring sosial Facebook, WA, dan telepon setiap hari.
Komunikasi keduanya berjalan lancar lantaran Rini bisa berbahasa Inggris.
Kemampuannya berbahasa Inggris lantaran anak yang diasuhnya berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
"Anak yang saya asuh biasa menggunakan bahasa Inggris maka saya bisa berbahasa Inggris," ungkap Rini.
Ia tidak mengingat kapan Ezra menyatakan cinta kepadanya.
Hanya saja, ia mengingat saat Ezra melamar dirinya.
"Dia melamar saya waktu liburan kedua di Bali, Agustus 2017," ujar Rini.
Setibanya di kampung halaman, kenang Rini, banyak yang minta swafoto dengan Ezra.
Tak hanya itu, saat berada di Central Park, banyak perempuan yang meminta foto dengan suaminya.
Saat Ezra mengungkapkan untuk melamarnya, Rini memberikan syarat calon suaminya harus seiman dengan dirinya.
Ezra pun akhirnya memutuskan menjadi mualaf dan siap menikahi dirinya.
"Sebelum menjadi mualaf, dia butuh waktu. Akhirnya dia bilang setuju," tuturnya.
Menurut Rini, sebenarnya Ezra menginginkan menikah pada akhir tahun 2017.
Namun, keinginannya itu batal lantaran bapaknya mengalami kecelakaan di Solo sehingga pernikahannya ditunda.
Ia menambahkan, saat Ezra dikenalkan kepada keluarganya, kedua orangtuanya keberatan merestui hubungan mereka karena khawatir Rini jauh dari kampung halamannya.
Tetapi, ia mampu meyakinkan kepada orangtuanya bagaimana perjuangan Ezra menikahi dirinya hingga menjadi mualaf.
"Orangtua saya takut dan tidak mau saya pergi jauh dari rumah. Tetapi, setelah dijelaskan bahwa saya dan Ezra akan datang menengok ke Wonogiri, akhirnya kedua orangtua saya merestui," jelas Rini.
Rini meyakini Ezra serius dan tidak main-main menikahinya.
Hal itu terlihat dari sikap Ezra yang baik, peduli, dan tegas bila dirinya berbuat salah.
Berjuang melafalkan ijab kabul
Tak hanya itu, saat prosesi ijab kabul, Ezra berjuang untuk menghafalkan teks yang harus diucapkan.
Sewaktu latihan di KUA, dia melafalkan ijab kabul dengan lancar.
Tetapi, setelah prosesi ijab kabul di rumah, Ezra jadi grogi karena dilihat banyak orang.
"Saking groginya, Ezra akhirnya dituntun saat ijab kabul," kata Rini.
Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi
Berita ini sudah dimuat di Kompas.com dengan judul: Kisah Haru Perjuangan Bule Selandia Baru Nikahi Gadis Asal Wonogiri