Rabu, 27 Agustus 2025

Demi Orang Tua, Supriyadi Pilih Mengalah Lahannya Digusur untuk Bandara

- Supriyadi (34) baru saja kembali ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Triharjo Wates ketika Tribun Jogja menemuinya, Kamis (15/2/2018).

Editor: Sugiyarto
TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu
Inilah penampakan rusunawa di Triharjo, Kecamatan Wates yang disiapkan untuk menampung warga terdampak pembangunan bandara di Temon. 

Terutama jika menyangkut pembangunan bandara.

Kini, Supriyadi hanya berharap diskresi penilaian ulang asetnya oleh appraisal bisa segera dikabulkan pemerintah.

Sudah berjalan sekian bulan sejak penilaian ulang itu dilakukan namun hingga kini belum ada kejelasan pencairan dana ganti ruginya.

"Pertanyaan saya, nasibnya diskresi di kementerian bagaimana? Kalau AP I berharap PWPP-KP menyerah, seharusnya konsisten dulu dengan kami dan appraisal ulang bisa dibayarkan. Mereka (kelompok penolak bandara) pasti juga akan bercermin dari nasib kami," serunya.

Berbeda dari Supriyadi, Hadiyono Haryono (76) adalah warga pro-bandara yang turut menempati rusunawa karena tidak mampu membikin rumah baru sebagai relokasi.

Hadiyono dan anaknya sudah menempati dua buah kamar di rusun tersebut sejak September 2016 lalu.

Keduanya memang sejak awal mendukung pembangunan bandara meski tidak mendapat 'cipratan' ganti rugi pembebasan lahan karena masalah internal keluarga.

Ia pisah ranjang dari istrinya yang mendapat hak atas ganti rugi pembebasan lahan.

Hadiyono tinggal di rusunawa dengan anak bungsunya yang masih kuliah.

Sedangkan anak sulungnya, Arya yang bekerja sebagai satpam, menempati kamar tersendiri bersama istri dan anaknya.

Namun demikian, Hadiyono sudah terdaftar sebagai calon penghuni hunian relokasi magersari di Kedundang.

Ia tinggal menunggu waktu dan kabar saja untuk menempati rumah baru itu.

Dua unit rumah sudah tercatat atas nama dirinya dan juga anak sulungnya yang sudah berkeluarga.

"Yang kami khawatirkan, tidak bisa bayar uang sewa karena tidak punya penghasilan lagi. Saya berharap ada bantuan modal untuk huka wrung kecil, seperti dulu saya punya di Palihan," katanya.(*)

Hal itu menjadi satu-satunya harapan cerah tentang masa depan keluarganya.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan