Bayinya Dirawat akibat Meningitis, Nurul dan Lenny Bingung Cari Uang Rp 250 Juta
Arian Nur Alfin hingga kini menjalani perawatan di sal Cempaka NICU RSUP Sanglah sejak November 2017 lalu.
Editor:
Dewi Agustina
"Untuk menangis, anak saya tidak bisa. Kalau menangis dia hanya kelihatan air matanya saja. Untuk membuka mata saja dia belum bisa," kata Lenny sembari menunjukkan foto kondisi mata anaknya yang membengkak.
Lenny tetap berusaha tegar dan berusaha melakukan upaya terbaik demi kesembuhan anak pertamanya tersebut.
Biaya perawatan selama lima bulan ini sudah membengkak hingga mencapai Rp 250 juta.
Jumlah angka tersebut jauh di luar kemampuan ekonominya.
Suami Lenny, Nurul Wahyudi hanya bekerja sebagai buruh di perusahaan konstruksi.
Sedangnya Lenny berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan toko untuk menjaga Arian.
Keluarga ini sempat mencari bantuan ke Dinas Sosial Kota Malang.
Namun, surat rekomendasi yang ditujukan kepada Dinas Sosial Provinsi Bali tidak menuai hasil.
Dinas, kata Lenny, hanya memiliki program bantuan untuk warga telantar.
Pihak RS Sanglah memberi keringanan penundaan pembayaran.
"Pihak rumah sakit membolehkan mencicil biaya Rp 2 Juta per bulan dengan jangka waktu selama 10 tahun," ujarnya.
Lenny berharap adanya uluran kepedulian bagi siapa saja yang ingin membantu.
Selama ini, Lenny berusaha mencari dukungan donasi di berbagai elemen masyarakat dan instansi.
"Saya mohon doanya, semoga segera disembuhkan anak saya," kata dia.