Dua Anaknya Terjerat Narkoba, Harta Pengusaha Kaya Ini Habis, Kini Tinggal di Rumah Kontrakan
Mempunyai dua anak yang kecanduan narkoba membuat hidup Dika Rejonta (70) benar-benar berubah 180 derajat.
Kedua usaha yang dikelola Donnie bangkrut karena setiap modal yang diberikan kerap dibelikan narkoba untuk pesta bersama teman-temannya.
“Mobil-mobil semua habis. Digadaikan. Misalnya waktu harga mobil Rp 40 juta, digadaikan Rp 30 juta. Terus waktu kelola usaha beras, saya suruh beli beras Rp 10 kuintal misalnya, dia belikan cuma 3 kuintal, sisanya dipakai beli obat (narkoba),” tutur Dika.
Suatu saat, Dika mendapatkan kabar bahwa anak keduanya, Astrid yang waktu itu masih sekolah di Melbourne masuk rumah sakit karena over dosis.
Perasaan Dika pun semakin tak karuan, karena masalah bertubi-tubi datang.
Dika kemudian memutuskan menengok anaknya ke Melbourne.
Hingga akhirnya Astrid pun kembali diajak ke Bali.
Downie dan Astrid kembali dibawa ke tempat rehabilitasi narkoba di Yayasan Peduli Keluarga yang dibantu oleh Gubernur Bali kala itu.
Kegiatan di yayasan tersebut telah dilalui, namun yang namanya narkoba ternyata bukan perkara mudah.
Meski telah direhabilitasi, namun Dika kembali merasakan ada yang aneh.
Barang-barangnya di rumah satu persatu ludes, mulai dari tabung gas, televisi, tape, lemari, dan seluruh koleksi lukisannya dijual oleh anak-anaknya untuk membeli narkoba.
Mereka ternyata masih kecanduan berat.
“Yang saya heran, lemari tiga pintu itu bisa dikeluarkan dan dijual ke tetangga,” terang Dika.
Dika kemudian mengajak kedua anaknya ke berbagai yayasan, namun tetap tak mempan untuk menyembuhkan anaknya kala itu.
Dari 1994 sampai 2011, kedua anaknya masih menjadi pemakai narkoba.
Harta kekayaan Dika perlahan mulai habis, Donnie anak pertamanya yang kerap bermain judi dan mentraktir teman-temannya pesta narkoba ternyata banyak memiliki utang di sana sini.